Kesehatan gigi perlu dijaga agar terhindar dari penyakit
gigi yang dapat mengganggu organ tubuh lainnya. Penyakit gigi yang dikenal di
masyarakat adalah carries gigi (lubang gigi) dan gangren gigi. Kedua penyakit
tersebut dapat mengganggu fungsi penyerapan dan percemaran karena fungsi kunyah
tidak bekerja dengan baik.
Pendidikan kesehatan
gigi dan mulut merupakan salah satuupayauntuk meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut pada anak.Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu proses pendidikan
yang timbul atas dasar kebutuhan kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk
menghasilkan kesehatan gigi dan mulut yang baik dan meningkatkan taraf hidup.
B.TUJUAN
Tujuan
Umum
Setelah diberikan penyuluhan, ibu
diharapkan mengerti tentang Kebersihan gigi dan mulut anaknya.
Tujuan
Khusus
Setelah mendapat penyuluhan, adek-adek diharapkan dapat
:
a.Pengertian kesehatan gigi dan
mulut.
b.Fungsi gigi dan manfaat
menggosok gigi.
c.Tanda dan gejala adanya
kerusakan gigi.
d.Penyebab terjadinya kerusakan
gigi.
e.Cara perawatan gigi dan mulut
yang tepat.
f.Langkah-langkah menggosok gigi
yang benar.
SATUAN
ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEBERSIHAN
GIGI DAN MULUT
POKOK BAHASAN:
Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satuupayauntuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak.Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan
suatu proses pendidikan yang timbul atas dasar kebutuhan kesehatan gigi dan
mulut yang bertujuan untuk menghasilkan kesehatan gigi dan mulut yang baik dan
meningkatkan taraf hidup.
Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satuupayauntuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut pada anak.Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan
suatu proses pendidikan yang timbul atas dasar kebutuhan kesehatan gigi dan
mulut yang bertujuan untuk menghasilkan kesehatan gigi dan mulut yang baik dan
meningkatkan taraf hidup.Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal,
maka harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari
memperhatikan diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula
dan makanan yang lengket.
SUB POKOK BAHASAN:
a.Pengertian kesehatan gigi dan
mulut.
b.Cara perawatan gigi dan mulut
yang tepat.
c.Langkah-langkah menggosok gigi
yang benar.
SASARAN: anak-anak SD dari kelas 1-4
TEMPAT: SD Pintu Jenangan Ponorogo
HARI/TANGGAL: Selasa, 18 September 2015
WAKTU: 25 menit
METODE: Ceramah
MEDIA: LCD danPAMFLEAT
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut diharapkan
peserta penyuluhan memahami kesehatan gigi dan mulut yang harus diperhatikan
oleh masing-masing.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit kelayan dapat :
Adik-adik dapat
memahami materi tentang kesehatan gigi dan mulut
Adik-adik dapat
mengetahui fungsi gigi dan manfaat menggosok gigi
Adik-adik dapat
mengikuti langkah-langkah sikat gigi yang baik dan benar
KEGIATAN
PENYULUHAN
NO
WAKTU
KEGIATAN
PENYULUHAN
KEGIATAN
PESERTA
1.
5 menit
Pendahuluan
Ucapan
salam dan penyampaian tujuan
2.
15 menit
Penyajian
Ceramah,
demonstrasi
3.
5 menit
Penutup
Salam dan ucapan
terimakasih
EVALUASI
Penyuluhan yang diberiakan dapat berjalan dengan
lancar dan peserta penyuluhan dapat mengikuti langkah-langkah menggosok gigi
yang baik dan benar serta menerapkan dikehidupan sehari-hari.
MATERI
A.Pengertian
Pendidikan
kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satuupayauntuk meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut pada anak.Pendidikan kesehatan gigi dan mulut merupakan suatu proses pendidikan
yang timbul atas dasar kebutuhan kesehatan gigi dan mulut yang bertujuan untuk
menghasilkan kesehatan gigi dan mulut yang baik dan meningkatkan taraf
hidup.Untuk mencapai kesehatan gigi dan mulut yang optimal, maka harus
dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan dapat dimulai dari memperhatikan
diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang mengandung gula dan makanan
yang lengket.
Kunjungan
berkala ke dokter gigi hendaknya dilakukan teratur setiap enam bulan sekali
baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan.. Dengan perawatan yang tepat pada
gigi, maka akan dapat menghindari berbagai masalah gigi dan gusi seperti gigi
berlubang dan karang gigi serta masalah bau mulut
B.Fungsi Gigi dan Manfaat
Menggosok Gigi
1.Fungsi Gigi
Secara histologis, jaringan gigi dan mulut berasal dari mesoderm dan
ektoderm, yang memiliki 3 fungsi utama yaitu :
a.Pengunyahan (mastikasi) yang
meliputi, memotong, merobek, dan melumat.
b.Keindahan (estetika)
c.Berbicara (phonetic).
2.Macam –macam gigi beserta
fungsinya :
a)Gigi Seri (Incisivus)
Gigi ini letaknya berada di depan, dan berfungsi untuk
memotong makanan(mastikasi). Jumlahnya ada 8, dengan pembagian 4 berada di
rahang atas dan 4 berada di rahang bawah. Gigi seri susu mulai tumbuh pada bayi
usia 4 – 6 bulan, kemudian diganti dengan gigi seri permanen pada usia 5 – 6
tahun pada rahang bawah dan pada usia 7 – 8 tahun pada rahang atas.
b)Gigi Taring (Caninus)
Posisi gigi ini terletak pada sudut mulut, di sebelah
gigi seri, dan merupakan gigi yang paling panjang dalam rongga mulut. Fungsinya
adalah untuk mengoyak makanan. Jumlahnya ada 4, dengan pembagian 2 ditiap
rahang, 1 di kiri dan 1 di kanan. Gigi susu caninus ini diganti dengan gigi
caninus permanen pada usia 11 – 13 tahun.
c)Gigi Geraham Kecil (Premolar)
Gigi ini jumlahnya 8, dengan pembagian 4 ditiap rahang,
2 di kiri dan 2 di kanan. Gigi ini hanya ada pada gigi dewasa, dan letaknya
berada di belakang caninus. Tumbuh pada usia 10 – 11 tahun dan menggantikan
posisi dari gigi molar susu. Bersama gigi molar, gigi ini berfungsi untuk
melumatkan makanan.
d)Gigi Geraham (Molar)
Gigi molar susu berjumlah 8 seperti gigi premolar,
kemudian lepas pada usia 10 – 11 tahun dan digantikan oleh gigi premolar.
Sedangkan gigi molar permanen tumbuh di belakang gigi premolar setelah gigi
molar susu lepas dan digantikan oleh gigi premolar. Jumlah dari gigi molar
permanen adalah 12, dengan pembagian 6 di tiap rahang, 3 di tiap sisi kanan dan
kiri. Gigi molar permanen inilah yang paling sering berlubang dan menyebabkan
keluhan.
3.Manfaat Menggosok Gigi
a.Supaya gigi tetap bersih.
b.Untuk menambah percaya diri
karena memiliki gigi putih, bersih, dan senyum yang sehat.
c.Agar terhindar dari penyakit
gigi dan mulut.
d.Dapat berfungsi dengan baik.
C.Tanda dan Gejala Gigi Berlubang
1.Tanda Gigi Berlubang
Tanda-tanda gigi mulai berlubang adalah dimulai dengan
munculnya plak putih seperti kapur pada permukaan gigi. Selanjutnya, warnanya
akan berubah menjadi cokelat, kemudian mulai membentuk lubang. Spot kecokelatan
yang buram menunjukkan proses demineralisasi yang sedang aktif. Oleh sebab itu,
diperlukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi dini timbulnya lubang.
2.Gejala Gigi Berlubang
Apabila kerusakan telah mencapai dentin (dentin
merupakan bentuk pokok dari gigi yang melindungi daerah akar gigi), biasanya
mengeluh sakit atau timbul ngilu setelah makan atau minum manis, asam, panas
atau dingin.
Gejala gigi berlubang umumnya, adalah sakit gigi, gigi
menjadi sensitif setelah makan atau minum manis, asam, panas, atau dingin.
Terlihat atau terasa adanya lubang pada gigi, nanah di sekitar gigi, nyeri
ketika menggigit dan bau mulut (Halitosis).
D.Penyebab Terjadi Kerusakan
Gigi
Ada empat hal utama yang menyebabkan
kerusakan gigi, yaitu :
1.Ada penyakit dan gangguan
tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor risiko terkena karies.
Amelogenesis imperfekta, dapat timbul pada 1 dari 718 hingga 14.000 orang.
Disamping itu, ada penyakit dimana enamel tidak terbentuk sempurna.
Dentinogenesis imperfekta adalah ketidaksempurnaan pembentukan dentin. Pada
kebanyakan kasus, gangguan ini bukanlah penyebab utama dari karies.
2.Anatomi gigi juga berpengaruh
pada pembentukan karies. Celah atau alur dalam gigi dapat menjadi lokasi
perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat yang sering
terselip sisa makanan.
3.Mulut merupakan tempat
berkembangnya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri penyebab karies,
yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Khusus untuk karies akar, bakteri
yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus, Actinomyces viscosus,
Nocardia spp, dan Streptococcus mutans.
4.Tingkat frekuensi gigi terkena
dengan lingkungan yang kariogenik dapat memengaruhi perkembangan karies.
Setelah seseorang mengonsumsi makanan mengandung gula, maka bakteri pada mulut
dapat memetabolisme gula menjadi asam dan menurunkan pH. PH dapat menjadi
normal karena dinetralkan oleh air liur dan proses sebelumnya telah melarutkan
mineral gigi.
Selain empat faktor di atas,
terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan karies, yaitu :
1.Air liur dapat menjadi
penyeimbang lingkungan asam pada mulut. Terdapat keadaan dimana air liur
mengalami gangguan produksi, seperti pada diabetes mellitus.
2.Obat-obatan seperti antihistamin
dan antidepresan dapat memengaruhi produksi air liur. Terapi radiasi pada
kepala dan leher dapat merusak sel pada kelenjar liur.
3.Penggunaan tembakau juga dapat
mempertinggi risiko karies. Tembakau adalah faktor yang signifikan pada
penyakit periodontis, seperti dapat menyusutkan gusi. Dengan gusi yang
menyusut, maka permukaan gigi akan terbuka. Sementum pada akar gigi akan lebih
mudah mengalami demineralisasi.
4.Karies botol susu adalah pola
lubang yang ditemukan di anak-anak pada gigi susu. Gigi yang sering terkena
adalah gigi depan di rahang atas, namun kesemua giginya dapat terkena juga.
Sering muncul pada anak-anak yang tidur dengan cairan yang manis (misalnya
susu) dengan botolnya. Sering pula disebabkan oleh seringnya pemberian makan
pada anak-anak dengan cairan manis.
5.Ada juga karies yang merajalela
atau karies yang menjalar ke semua gigi. Tipe karies ini sering ditemukan pada
pasien dengan xerostomia,kebersihan
mulut yang buruk, pengonsumsi gula yang tinggi, dan pengguna metamfetamin
karena obat ini membuat mulut kering. Bila karies yang parah ini merupakan
hasil karena radiasi kepala dan leher, ini mungkin sebuah karies yang
dipengaruhi radiasi.
E.Cara Perawatan Gigi dan
Mulut yang Tepat
Lakukan dengan cara yang tepat,
pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut dan datar. Kemudian, terapkan
cara menyikat gigi yang benar, yaitu menyikat dari arah gusi ke ujung gigi
dengan gerakan berulang dan tidak terlalu keras.
Disiplin, segala sesuatu yang
dilakukan secara rutin akan memberikan perubahan yang berarti. Rajin menyikat
gigi dengan cara yang benar dan di waktu yang tepat yaitu minimal dua kali
sehari yaitu sesudah sarapan pagi dan sebelum tidur malam.
Batasi mengkonsumsi makanan
manis, makanan yang manis dan lengket mudah melekat pada gigi yang bilamana
tidak langsung dibersihkan akan membentuk plak dan akhirnya menyebabkan
kerusakan gigi. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menyikat gigi segera
setelah mengonsumsi makan tersebut.
Pasta gigi pilihan dengan
perpaduan bahan alami dan ilmiah, pemilihan pasta gigi yang tepat juga membantu
menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pasta gigi yang mengandung perpaduan bahan
alami (jeruk nipis, garam dan daun sirih) untuk merawat kesehatan gigi dan
mulut secara alami, dan bahan ilmiah (kalsium dan fluoride) sebagai
perlindungan maksimum agar gigi tidak mudah berlubang.
Periksa gigi secara rutin,
jagalah kebersihan gigi dan mulut dengan memeriksakan kesehatan gigi dan mulut
ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali dengan catatan rutin.
F.Langkah – langkah
Menggosok Gigi Dengan Benar
Kunci utama kebersihan gigi adalah menyikat gigi dengan benar secara
teratur. Berikut adalah cara menyikat gigi yang benar :
1.Tempatkan sikat pada sudut 45°
terhadap gusi.
2.Lakukan gerakan menyikat ringan
dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
3.Lakukan hal yang sama di bagian
dalam dan bagian luar gigi.
4.Sikat bagian permukaan gigi
geraham yang Anda gunakan untuk mengunyah.
5.Sikat bagian dalam gigi depan
secara vertikal dan ringan dengan gerakan atas ke bawah.
6.Sikat setidaknya dua kali
sehari dan jika mungkin setelah makan.
7.Menyikat gigi setidaknya selama
tiga menit.
8.Jangan menyikat gigi segera
setelah makan makanan atau minuman yang asam. Efek gabungan dari asam dan
menyikat dapat menggerus email gigi.
DAFTAR
PUSTAKA
1.Http://Documents%20and%20Settings/Dragon%20Night/My%20Documents/leaflet/all-about-sikat-gigi_30.htm/
7 maret
2012
2.Http://sumardibachtiar.com/2010/12/sap-kesehatan-gigi.html/
7 maret 2012