Sabtu, 07 November 2015

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (KDM) BY: YANUAR


MAKALAH
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
PEMBIMBING : DONI WICAKSONO,SST
              


DISUSUN OLEH:
NAMA : YANUAR DWI HARIYANTI
KELAS : X KEPERAWATAN 2
NO      : 31

SMK KESEHATAN BAKTI INDONESIA
MEDIKA PONOROGO
TAHUN PELAJARAN 2011/2012


KATA PENGANTAR

Tiada kata yang patut diucapkaan selain Alhamdulillah atas kehadirat  Allah SWT hanya segala limpahan rahmat daan hidayah-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah dengan judul “ Kebutuhan Dasar Manusia”.
Saya menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang besifat membantu dari semua pihak senantiasa saya harapkan.
Tidak lupa saya banyak berterima kasih kepada pembimbing saya Bapak  Doni Wicaksono,SST ,yang telah selalu senantiasa membimbing saya sampai dapat menyelesaikan tugas makalah ini.












Ponorogo, 20  November 2011

Penyusun


                                                                                                                                               

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
BAB I
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA.............................................................................4
A.    ABRAHAM MASLOW KEBUTUHAN DASAR MANUSIA.........................4
B.     KEBUTUHAN ELIMINASI URIN DAN PERMASALAHANYA..................6
C.     PRINSIP PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.....11
D.    KEBUTUHAN DASAR MANUSIA NUTRISI...............................................26
E.     KEBUTUHAN DASAR MANUSIA PEMENUHAN OKSIGENASI.............37

BAB II PENUTUP
A.    KESIMPULAN..............................................................................................51
B.     KRITIK DAN SARAN..................................................................................52
C.     DAFTAR PUSTAKA....................................................................................53
                                                                                                                                      











KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


A.       ABRAHAM MASLOW KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologi maupun psikologis.
1.      Faktor – faktor yang mempengaruhi kebutuhan dasar manusia
1.      Penyakit.
Jika dalam keadaan sakit maka beberapa fungsi organ tubuh memerlukan pemenuhan kebutuhan lebih besar dari biasanya.
2.      Hubungan keluarga.
Hubungan keluarga yang baik dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar karena adanya saling percaya.
3.      Konsep diri.
Konsep diri yang positif memberikan makna dan keutuhan bagi seseorang. Konsep diri yang sehat memberikan perasaan yang positif terhadap diri. Orang yang merasa positif tentang dirinya akan mudah berubah, mudah mengenali kebutuhan dan mengembangkan cara hidup yang sehat sehingga lebih mudah memenuhi kebutuhan dasarnya
4.      Tahap perkembangan.
Setiap tahap perkembangan manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda, baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial, maupun spiritual.
2.      Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow
Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada tahun 1908 dan wafat pada tahun 1970 dalam usia 62 tahun. Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang Hierarchy of Needs (Hirarki Kebutuhan). Abraham Maslow

Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri). Hierarchy of needs (hirarki kebutuhan) dari Maslow menyatakan bahwa manusia memiliki 5 macam kebutuhan yaitu physiological needs (kebutuhan fisiologis), safety and security needs (kebutuhan akan rasa aman), love and belonging needs (kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki), esteem needs (kebutuhan akan harga diri), dan self-actualization (kebutuhan akan aktualisasi diri).
1.      Kebutuhan fisiologis (Physiological)
Jenis kebutuhan ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar semua manusia seperti, makan, minum, menghirup udara, dan sebagainya. Termasuk juga kebutuhan untuk istirahat, buang air besar atau kecil, menghindari rasa sakit, dan seks. Jika kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi, maka tubuh akan menjadi rentan terhadap penyakit, terasa lemah, tidak fit, sehingga proses untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya dapat terhambat. Hal ini juga berlaku pada setiap jenis kebutuhan lainnya, yaitu jika terdapat kebutuhan yang tidak  terpenuhi, maka akan sulit untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
2.      Kebutuhan rasa aman dan perlindungan (Safety and security needs)
Ketika kebutuhan fisiologis seseorang telah terpenuhi secara layak, kebutuhan akan rasa aman mulai muncul. Keadaan aman, stabilitas, proteksi dan keteraturan akan menjadi kebutuhan yang meningkat. Jika tidak terpenuhi, maka akan timbul rasa cemas dan takut sehingga dapat menghambat pemenuhan kebutuhan lainnya
3.      Kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki (love and Belonging needs)
Ketika seseorang merasa bahwa kedua jenis kebutuhan di atas terpenuhi, maka akan mulai timbul kebutuhan akan rasa kasih sayang dan rasa memiliki. Hal ini dapat terlihat dalam usaha seseorang untuk mencari dan mendapatkan teman, kekasih, anak, atau bahkan keinginan untuk menjadi bagian dari suatu komunitas tertentu seperti tim sepakbola, klub peminatan dan seterusnya. Jika tidak terpenuhi, maka perasaan kesepian akan timbul.
4.      Kebutuhan akan harga diri (esteem needs)
Kemudian, setelah ketiga kebutuhan di atas terpenuhi, akan timbul kebutuhan akan harga diri. Menurut Maslow, terdapat dua jenis, yaitu lower one dan higher one. Lower one berkaitan dengan kebutuhan seperti status, atensi, dan reputasi. Sedangkan higher one berkaitan dengan kebutuhan akan kepercayaan diri, kompetensi, prestasi, kemandirian, dan kebebasan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka dapat timbul perasaan rendah diri dan inferior.
5.      Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization)
Kebutuhan terakhir menurut hirarki kebutuhan Maslow adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Jenis kebutuhan ini berkaitan erat dengan keinginan untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi diri. Menurut Abraham Maslow, kepribadian bisa mencapai peringkat teratas ketika kebutuhan-kebutuhan primer ini banyak mengalami interaksi satu dengan yang lain, dan dengan aktualisasi diri seseorang akan bisa memanfaatkan faktor potensialnya secara sempurna.


B.        Kebutuhan Eliminasi Urin dan Permasalahannya

urine
Ini adalah materi kelompok saya, saat mempresentasikan tentang Kebutuhan Eliminasi Urine dan Permasalahannya.
1.Kebutuhan Eliminasi Urine
Sistem Tubuh yang Berperan dalam Eliminasi Urine:
Ø Ginjal
Ginjal merupakan organ retroperitoneal (di belakang selaput perut), terdiri atas ginjal sebelah kanan dan kiri tulang punggung. Ginjal berperan sebagai pengatur komposisi dan volume cairan dalam tubuh serta penyaring darah untuk dibuang dalam bentuk urine sebagai zat sisa yang tidak diperlukan oleh tubuh dan menahannya agar tidak bercampur dengan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Pada bagian ginjal terdapat nefron (berjumlah kurang lebih satu juta) yang merupakan unit dari struktur ginjal. Melalui nefron, urine disalurkan ke bagian pelvis ginjal, kemudian disalurkan melalui ureter ke kandung kemih.
Ø Kandung Kemih
Kandung kemih merupakan sebuah kantong yang terdiri atas otot halus, berfungsi menampung urine. Dalam kandung kemih terdapat beberapa lapisan jaringan otot yang paling dalam, memanjang di tengah, dan melingkar yang disebut sebagai detrusor, berfungsi untuk mengeluarkan urine biila terjadi kontraksi. Pada dasar kandung kemih terdapat lapisan tengah jaringan otot berbentuk lingkaran bagian dalam atau disebut sebagai otot lingkar yang berfungsi menjaga saluran antara kandung kemih dan uretra, sehingga uretra dapat menyalurkan urine dari kandung kemih ke luar tubuh.


Penyaluran rangsangan  ke kandung kemih dan rangsangan motoris ke otot lingkar bagian dalam diatur oleh sistem simpatis.Akibat dari rangsangan ini, otot lingkar menjadi kendor dan terjadi kontraksi sfingter bagian dalam sehingga urine tetap tinggal dalam kandung kemih. Sistem parasimpatis menyalurkan rangsangan motoris kandung kemih dan rangsangan penghalang ke bagian dalam otot lingkar. Rangsangan ini dapat menyebabkan terjadinya kontraksi otot detrusor dan kendurnya sfingter.
Ø Uretra
Merupakan organ yang berfungsi menyalurkan urine ke bagian luar. Fungsi uretra pada wanita berbeda dengan yang terdapat pada pria. Pada pria uretra digunakan sebagai tempat pengaliran urine dan sistem reproduksi, berukuran panjang 13,7 – 16,2 cm, dan terdiri atas tiga bagian, yaitu prostat, selaput (membran) dan bagian yang berongga (ruang). Pada wanita, uretra memiliki panjang 3,7 – 6,2 cm dan hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urine ke bagian luar tubuh.
Saluran perkemihan dilapisi oleh membrane mukosa, dimulai dari meatus uretra hingga ginjal. Meskipun mikroorganisme secara normal tidak ada yang bisa melewati uretra bagian bawah, membrane mukosa ini, pada keadaan patologis, yang terus-menerus akan menjadikannya media yang baik untuk pertumbuhan beberapa pathogen.
b. Proses Berkemih
Bekemih (mictio, mycturition, voiding atau urination) adalah proses pengosongan vesika urinaria (kandung kemih). Proses ini dimulai dengan terkumpulnya urine dalam vesika urinaria yang merangsang saraf-saraf sensorik dalam dinidng vesika urinaria (bagian reseptor). Vesika urinaria dapat menimbulkan rangsangan saraf bila berisi kurang lebih 250-450 cc (pada orang dewasa) dan 200-250 cc (pada anak-anak).
Mekanisme berkemih terjadi karena vesika urinaria berisi urine yang dapat menimbulkan rangsangan, melalui medulla spinalis dihantarkan ke pusat pengontrol berkemih yang terdapat dikorteks serebral, kemudian otak memberikan impuls/rangsangan melalui medulla spinalis ke neuromotoris di daerah sakral, serta terjadi koneksasi otot detrusor dan relaksasi otot sfingter internal.
Komposisi Urine:
·       Air (96%)
·       Larutan (4%)
·       Larutan organic, Urea, ammonia, keratin dan uric acid.
·       Larutan anorganik, Natrium (sodium), klorid, kalium (potasium), sulfat, magnesium, dan fosfor. Natrium klorida merupakan garam anorganik yang paling banyak.
Urine normal:
Dalam 24 jam, orang dewasa yang sehat, mengeluarkan urine sekitar 1000-1500 ml. Namun jumlah ini bisa berubah tergantung dari berbagai faktor diantaranya:
Ø  Jumlah cairan yang diminum
Ø  Diet
Ø  Umur


Warna air seni (urine) yang normal ialah kuning muda sampai kuning sawo. Kalau urine tidak banyak dan pekat warnanya akan lebih tua, kalau ditambahi air warnanya akan lebih muda. Urine yang noemal adalah jernih, kalau dibiarkan menjadi dingin dapat muncul semacam kabut dan sedimen yang disebabkan oleh adanya urateses dan fospat yang mengendap akibat reaksi urine berubah dari asam ke alkali. Urine yang normal akan jernih kembali kalau ditambahkan asam dan dipanaskan sampai suhu tubuh.
   Faktor yang Mempengaruhi Eliminasi Urine
Diet dan Asupan
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang mempengaruhi output atau jumlah urine. Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk. Selain itu kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine.
Respons Keinginan Awal untuk Berkemih
Kebiasaan mengabaikan keinginan untuk berkemih dapat menyebabkan urine banyak tertahan di vesika urinaria sehingga mempengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine.
Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi, dalam kaitannya dengan ketersediaan toilet.
Stres Psikologis
Meningkatnya stress dapat mengakibatkan seringnya frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya sensitivitas untuk keinginan berkemih dan jumlah urine yang diproduksi.
Tingkat Aktifitas
Eliminasi urine membutuhkan tonus otot vesika urinaria yang baik untuk fungsi sfingter. Hilangnya tonus otot vesika urinaria menyebabkan kemampuan pengontrolan berkemih menurun dan kemampuan tonus otot didapatkan dengan beraktifitas.
Tingkat Perkembangan
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan dapat mempengaruhi pola berkemih. Hal tersebut dapat ditemukan pada anak-anak, yang lebih memiliki kecendrungan untuk mengalami kesulitan mengontrol buang air kecil. Namun dengan bertambah usia, kemampuan untuk mengontrol buang air kecil meningkat.
Kondisi Penyakit
Kondisi penyakit tertentu, seperti diabetes mellitus, dapat mempengaruhi produksi urine.
Sosiokultural
Budaya dapat mempengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi urine, seperti adanya kultur masyarakat yang melarang untuk buang air kecil di tempat tertentu.

Kebiasaan Seseorang
Seseorang yang memiliki kebiasaan berkemih di toilet dapat mengalami kesulitan untuk berkemih dengan melalui urinal dan pot urine bila dalam keadaan sakit.
Tonus Otot
Tonus otot yang memiliki peran penting dalam membantu proses berkemih adalah kandung kemih, otot abdomen, dan pelvis. Ketiganya sangat berperan dalam kontraksi pengontrolan pengeluaran urine.
Pembedahan
Efek pembedahan dapat menurunkan filtrasi glomerulus yang dapat menyebabkan penurunan jumlah produksi urine karena dampak dari pemberian obat anestesi.
Pengobatan
Efek pengobatan menyebabkan peningkatan atau penurunan jumlah urine. Misalnya, pemberian diuretic dapat meningkatkan jumlah urine, sedangkan pemberian obat antikolinergik dapat menyebabkan retensi urine.
Pemerikasaan Diagnostik
Prosedur diagnostik yang berhubungan dengan tindakan pemerikasaan saluran kemih seperti intravenuspyelogram (IVP), dengan membatasi jumlah asupan dapat mempengaruhi produksi urine. Kemudian, tindakan sistokopi dapat menimbulkan edema local pada uretra yang dapat mengganggu pengeluaran urine.
  Masalah Kebutuhan Eliminasi Urine
a. Retensi Urine
Merupakan penumpukan urine dalam kandung kemih akibat ketidakmampuan kandung kemih untuk mengosongkan isinya, sehingga menyebabkan distensi dari vesika urinaria. Atau, retensi urine dapat pula merupakan keadaan dimana seseorang mengalami pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap. Kandungan urine normal dalam vesika urinaria adalah sebesar 250-450 ml, dan sampai batas jumlah tersebut urine merangsang refleks untuk berkemih. Dalam keadaan distensi, vesika urinaria dapat menampung sebanyak 3000-4000 ml urine.
b. Inkontinensia Urine
Inkontinensia urine adalah ketidakmampuan otot sfingter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine. Secara umum, penyebab dari inkontinensia: proses penuaan, pembesaran kelenjar prostat, penurunan kesadaran dan penggunaan obat narkotik atau sedatif. Inkontinensia urine terdiri atas:
Ø  Inkontinensia Dorongan
Merupakan keadaan di mana seseorang mengalami pengeluaran urine tanpa sadar, terjadi segera setelah merasa dorongan yang kuat untuk berkemih.


Ø  Inkontinensia Total
Merupakan keadaan di mana seseorang mengalami pengeluaran urine yang terus-menerus dan tidak dapat diperkirakan.
Ø  Inkontinensia Stres
Merupakan keadaan sesorang yang mengalami kehilangan urine kurang dari 50 ml, terjadi dengan peningkatan tekanan abdomen.
Ø  Inkontinensia Refleks
Merupakan keadaan di mana seseorang mengalami pengeluaran urine yang tidak dirasakan, terjadi pada interval yang dapat diperkirakan bila volume kandung kemih mencapai jumlah tertentu.
Ø  Inkontinensia Fungsional
Merupakan keadaan seseorang yang mengalami pengeluaran urine secara tanpa disadari dan tidak dapat diperkirakan.
c. Enuresis
Merupakan ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) yang diakibatkan tidak mampu mengontrol sfingter eksterna. Enuresis biasanya terjadi pada anak atau orang jompo, umumnya malam hari.
d. Ureterotomi
Ureterotomi adalah tindakan operasi dengan jalan membuat stoma pada dinding perut untuk drainase urine. Operasi ini dilakukan karena adanya penyakit atau disfungsi pada kandung kemih.
Upaya Untuk Mengatasi Masalah
·         Menyiapkan urine untuk diperiksa
·         Membantu pasien untuk BAK dengan menggunakan pispot
·         Pemasangan kateter
2.     Eliminasi Alvi
Sistem Eliminasi Alvi
·        Usus Halus, deudenum, jejenum, ileum
·        Usus Besar, asenden, desenden, tranvesum, sigmoid
·        Rektum
·        Katub antara usus halus dn usus besar adalah katub ileocaecal
Proses BAB
Defekasi yang merupakan cara untuk mengosongkan usus. Yang mempunyai 2 pusat yaitu pada medulla dan sumsum tulang belakang.


Gangguan Eliminasi
·        Konstipasi ( kesulitan BAB) karena kondisi feces terlalu kering dan keras
·        Dire (feces cair)
·        Inkontinensia usus (pengeluaran feces yang tidak disadari)
·        Hemorroid ( ambeen?)
·        Fecal impection (penumpukan faces pada lipatan rektum dalam waktu yang berkepanjangan)
·        Kembung ( penggumpalan gas berlebihan pada lambung dan usus
Proses Yang Mempengaruhi Proses Defekasi
·        Usia
·        Diet
·        Asupan cairan
·        Aktifitas
·        Pengobatan
·        Gaya hidup
·        Penyakit
·        Nyeri
·        Kerusakan sensoris dan motoris
Tindakan Mengatasi Masalah Eliminasi Alvi
·        Menyiapkan feces untuk bahan pemeriksaan
·        Menolong pasien untuk BAB dengan menggunakan pispot
·        Memberikan huknah rendah
·        Memberikan huknah tinggi
·        Mengeluarkan feces dengan menggunakan glicerin
·        Mengeluarkan feces dengan menggunakan jari

C.Prinsip Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit




    1.Kebutuhan Cairan Tubuh

A.          Kebutuhan Cairan Tubuh Manusia

Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara fisiologis kebutuhan ini memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh dengan hampir 90% dari total berat badan.Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh ginjal, kulit, paru-paru dan gastrointestinal.
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuhtetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalahmerupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairandan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh.Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zatterlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan danelektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairanintravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairandan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total danelektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolitsaling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dancairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel diseluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luarsel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu :
cairan intravaskuler (plasma)cairaninterstitial dan cairan transeluler  Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan didalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel,sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairanserebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.

1)      Ginjal
Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit.

2)             Kulit
Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yangterkait dengan proses pengaturan panas.

3)      Paru-paru
Organ paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan denganmenghasilkan
insensible water loss ± 400ml/hari.

4)      Gastrointestinal
Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernan yang berperandalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam keadaan normal, cairan yang hilang dalamsystem ini sekitar 100-200 ml/hari.Selain itu, pengaturan keseimbangan cairan dapat melaluimekanisme rasa haus yang dikontrol oleh system endokrin(hormonal), yakni anti diuretic hormone (ADH), systemaldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid.

  B. Endokrin

·        ADH
Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air sehingga meningkatkan osmolaritas dan menurunkan  cairan ekstrasel dari dalam tubuh.

·        Aldosteron
Hormon yang berfungsi pada absorbsi natrium dan kalium pada kelenjar adrenal di tubulus  ginjal

·        Prostaglandin
Prostaglandin merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfungsi merespons radang, pengendaliantekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan gerakangastrointestinal.

·                 Glukokortikoid
Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natriumdan air yng menyebabkan volume darah meningkat sehinggaterjadi retensi natrium.

Fungsi cairan
Komponen yang paling besar dalam tubuh manusia adalah air yang mempunyai fungsi yang sangat besar. Fungsi cairan antara lain:
a.      Transportasi nutrien, partikel kimiawi, partikel darah, energi, dan lain-lain
b.      Pengatur suhu tubuh
c.       Pembentuk struktur tubuh
Kekurangan cairan tubuh dapat menyebabkan kematian sel. Sementara unit dasar fungsional tubuh adalah tubuh. Sel – sel inilah yang membentuk struktur tubuh. Dengan demikin, keberlangsungan proses pembentukan atau perbaikan jaringan tubuh tidak terlepas dari peranan cairan tubuh
d.      Memfasilitasi reaksi kimia dalam tubuh misalnya metabolisme tubuh

B. Variabel Yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit
 1. USIA
        a.Bayi
Total proporsi air dalam tubuh bayi lebih besar daripada total proporsi air dalam tubuh anak-anak dan dewasa, Namun walaupun bayi memiliki proporsi air tubuh lebih besar, mereka terlindungi dari kehilangan cairan karena mereka setiap hari mengonsumsi dan mengekresi volume air dalam jumlah relatif besar dari orang dewasa.
b.Anak-anak
Demam karena respon dari suatu penyakit dapat meningkatkan kecepatan kehilangan air yang dirasakan.
c.Remaja
Perubahan keseimbangan cairan pada remaja perempuan lebih besar karena adanya pengaruh hormon yang berhubungan dengan siklus menstruasi
      d.Lansia
Berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal dan ketidakmampuan mengorientasikan urin. Jumlah total air dalam tubuh menurun seiring dengan meningkatnya usia

2.
IKLIM
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranyarendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melaluikeringat.
Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapatkehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.
1.  KONDISI SAKIT

Kondisi sakit sangat b3erpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan danelektrolit tubuh Misalnya :
- Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
- Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulatorkeseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
- Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguanpemenuhan intakecairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.

3.    TINDAKAN MEDIS

Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan danelektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain.

4.   DIET

Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intakenutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehinggaakan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanyasangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga.
6.      STRESS

Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahanglykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi airsehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.

7.              PENGOBATAN

Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh padakondisi cairan dan elektrolit tubuh.

8.      PEMBEDAHAN

Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalamigangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangandarah selama pembedahan.


C.GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTRIOLIK
 Gangguan Cairan Ketidakseimbangan isotonik
a.Hipovolemi
Terjadi karena kekurangan pemasukan air atau pengeluaran barlebih Penyebab Muntah,diare berlebihan Pendarahan Demam dan status hipermetabolisme Penggunaan diuretik berlebih
b.Hipervalemi
Terjadi saat air dan natrium dipertahankan dalam proporsi isotonik sindrom ruang ketiga Berefek kekurangan volume cairan ekstra sel Ketidakseimbangan asmolor
a.Dehidrasi
Terjadi jika ada kehilangan cairan tanpa disertai kehilangan elektriolit yang proporsional faktor resiko terjadinya dehidrasi Penurunan fungsi neurologis ,Penurunan sekresi ADH .
b.Edema
D.Akumulasi cairan abnormal di jaringan infertital atau rongga tubuh.
Penyebab edema :
a.Peningkatan tekanan hidrostatik
b.Penurunan tukanan osmostik plasma
c.Sumbatan limfatik
d.Refensi urine
e.Kerusakan pembuluh darah kopiler
Gangguan Elektrolit

1.Hiponatremia
    Suatu kondisi dengan nilai konsentrasi natrium di dalam darah lebih rendah dari normal
2.Hipernatremia
     Suatu kondisi dengan konsentrasi lebih tinggi dari normal dalam cairan ekstrasel sel disebabkan kehilangan cairan yang ekstrem dan berlebihan natrium
3.Hipokalemia
      Merupakan kondisi ketika jumlah kalium bersirkulasi dalam cairan ekstra sel tidak adekuat, Penyebab poling umum adalah penggunaan obat-obat diuretik yang membuang kalium, bila pernah dapat mempengaruhi kondisi jantung
4.Hiperkalemia
       Merupakan kondisi lebih besarnya jumlah kalium dari normal dalam darah penyebab utama adalah gagal ginjal
5.Hipokalsemia
6.Hiperkalsemia
7.Hipomagnesia
     Terjadi ketika konsentrasi serum dibawah 1,5 mEg/d
8.Hipermagnesia
      Terjadi karena magnesium serum melebihi 2,5 mEg/d sehingga menurunkan eksitabilitas sel-sel otot
9.Hiperkloremia dan Hipokloremi
     Jarang terjadi sebagai proses penyakit yang tunggal, umumnya berhubungan dengan ketidakseimbangan asam basa.
Akumulasi cairan abnormal di jaringan infertital atau rongga tubuh.
Penyebab edema :
a.Peningkatan tekanan hidrostatik
b.Penurunan tukanan osmostik plasma
c.Sumbatan limfatik
d.Refensi urine
e.Kerusakan pembuluh darah kopiler
Gangguan Elektrolit
1.Hiponatremia
    Suatu kondisi dengan nilai konsentrasi natrium di dalam darah lebih rendah dari normal
2.Hipernatremia
     Suatu kondisi dengan konsentrasi lebih tinggi dari normal dalam cairan ekstrasel sel disebabkan kehilangan cairan yang ekstrem dan berlebihan natrium
3.Hipokalemia
      Merupakan kondisi ketika jumlah kalium bersirkulasi dalam cairan ekstra sel tidak adekuat, Penyebab poling umum adalah penggunaan obat-obat diuretik yang membuang kalium, bila pernah dapat mempengaruhi kondisi jantung
4.Hiperkalemia
       Merupakan kondisi lebih besarnya jumlah kalium dari normal dalam darah penyebab utama adalah gagal ginjal
5.Hipokalsemia
6.Hiperkalsemia
7.Hipomagnesia
     Terjadi ketika konsentrasi serum dibawah 1,5 mEg/d
8.Hipermagnesia
      Terjadi karena magnesium serum melebihi 2,5 mEg/d sehingga menurunkan eksitabilitas sel-sel otot
9.Hiperkloremia dan Hipokloremi
     Jarang terjadi sebagai proses penyakit yang tunggal, umumnya berhubungan dengan ketidakseimbangan asam basa.
    Faktor yang Berpengaruh dalamPengaturan Cairan
Proses pengaturan cairan di pengaruhi oleh dua faktor yakni :

a)Tekanan cairan
proses difusi dan osmosis melibatkan adanyatekanan cairan
b)Membran semipermiabel
 merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung.
Jenis Cairan

1)      Cairan zat gizi (nutrien)
Pasien yang istirahat di tempat tidur memerlukan kalori 450 kalorisetiap hari. Cairan nutrien dapat diberikan melalui intravena dalam bentuk karbohidrat,


itrogen dan vitamin untuk metabolisme. Kaloriyang terdapat dalam cairan nutrien dapat berkisar antara 200-1500kalori perliter. Cairan nutrien terdiri atas :
yKarbohidrat dan air 
yAsam amino
yLemak

2)Blood volume ex panders

 Blood volume ex  panders
merupakan jenis cairan yang berfungsimeningkatkan volume darah sesudah kehilangan darah atau plasma

    Gangguan/ masalah dalam

Pemenuhan Kebutuhan Cairan :

a)Hipovolume atau dehidrasi

Kekurangan cairan eksternal dapat terjadi karena penurunan asupan cairan dan kelebihan pengeluaran cairan.Ada tiga macam kekurangan volume cairan eksternal ataudehidrasi, yaitu:

1)Dehidrasi isotonic
terjadi jika kekurangan sejumlah cairan danelektrolitnya yang seimbang

2)Dehidrasi hipertonik
terjadi jika kehilangan sejumlah air yanglebih banyak daripada elektrolitnya

3)Dehidrasi hipotonik
 terjadi jika tubuh lebih banyak kehilanganelektrolitnya daripada air.Macam dehidrasi (kurang volume cairan) berdasarkan derajatnya :

Dehidrasi berat

1) Pengeluaran/ kehilangan cairan 4-6 L
2) Serum natrium 15 9-166mEq/L
3) Hipotensi
4) Turgor kulit buruk 
5) Oliguria
6) Nadi dan pernapasan meningkat7) Kehilangan cairan mencapai > 10% BB

 Dehidrasi sedang

1.              Kehilangan cairan 2-4 l atau antara 5-10% BB2)
2.              Serum natrium 15 2-15 8 mEq/L3) Mata cekung

 Dehidrasi ringan

dengan terjadinya kehiangan cairan sampai 5%BB atau 1,5-2 L 

b)Hipervolume atau overhidrasi

Terdapat dua manifestasi yang ditimbulkan akibatkelebihan cairan yaitu, hipervolume (peningkatan volume darah)dan edema (kelebihan cairan pada interstisial).



9.     Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Cairan dan Elektrolit sangat berguna dalam mempertahankan fungsi tubuh manusia. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit bagi manusia berbeda-beda sesuai dengan tingkat usia seseorang, seperti bayi mempunyai kebutuhan cairan yang berbeda dengan usia dewasa. Bayi mempunyai tingkat metabolisme air lebih tinggi mengingat permukaan tubuh yang relatif luas dan persentase air lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa
Kebutuhan cairan sangat diperlukan tubuh dalam mengangkut zat makanan ke dalam sel, sisa metabolisme, sebagai pelarut elektrolit dan non elektrolit, memelihara suhu tubuh, mempermudah eliminasi dan membantu pencernakan.
Disamping kebutuhan cairan, elektrolit (natrium, kalium, kalsium, klorida dan fosfat) sangat penting untuk menjaga keseimbangan asam-basa, konduksi saraf, kontraksi muskuler dan osmolalitas. Kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi sistem organ tubuh terutama ginjal.
Untuk mempertahankan kondisi cairan dan elektrolit dalam keadaan seimbang, maka pemasukan harus cukup sesuai dengan kebutuhan. Prosedur pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam pelayanan keperawatan dapat dilakukan melalui pemberian per-oral atau intravena.
10.            Pemberian Cairan Melalui Infus
Tindakan keperawatan ini dilakukan pada klien yang memerlukan masukan cairan melalui intra vena (Infus). Pemberian cairan infus dapat diberikan pada pasien yang mengalami pengeluaran cairan atau nutrisi yang berat. Tindakan ini memerlukan kesterilan mengingat langsung berhubungan dengan pembuluh darah.
Pemberian cairan melalui infus dengan memasukkan kedalam vena(Pembuluh darah pasien) diantaranya vena lengan (Vena cefalica basilica dan mediana cubitti), atau vena yang ada di kepala, seperti vena temporalis frontalis (khusus untuk anak-anak).
Selain pemberian infus pada pasien yang mengalami pengeluaran cairan, juga dapat dilakukan pada pasien syock, intoksikasi berat, pra dan pasca bedah, sebelum tranfusi darah, atau pasien yang membutuhkan pengobatan tertentu
Tujuan Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
  1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit
  2. Infus pengobatan dan pemberian nutrisis
Alat dan Bahan Prosedur Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
  1. Standart infus
  2. Set Infus (Infus Set)
  3. Cairan infus sesuai dengan program medik
  4. Jarum infus dengan ukuran yang sesuai (Abbocath)
  5. Pengalas
  6. Torniket
  1. Kapas Alkohol
  2. Plester
  3. Gunting
  4. Kasa steril
  5. Betadine
  6. Sarung tangan
Prosedur Kerja Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
  1. Jelaskan prosedur yang akan dikerjakan
  2. Cuci tangan
  3. Hubungkan cairan dan infus set dengan menusukkan ke bagian karet atau akses slang ke botol infus
  4. Isi cairan ke dalam set infus dengan menekan ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka klem slang hingga cairan memenuhi slang dan udara slang keluar
  5. Letakkan pengalas di bawah tempat (vena) yang akan dilakukan penginfusan
  6. Lakukan pembendungan dengan torniket (karet pembendung) 10 - 20 cm di atas tempat penusukan dan anjurkan pasien untuk menggenggam dengan gerakan sirkuler (bila sadar)
  7. Gunakan sarung tangan steril
  8. Desinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
  9. Lakukan penusukan pada vena dengan meletakkan ibu jari di bagian bawah vena dan posisi jarum (abbocath) mengarah keatas.
  10. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum (abbocath / sorflo). Apabila saat penusukan terjadi pengeluaran darah melalui jarum (abbocath / sorflo) maka tarik keluar bagian dalam (jarum) sambil meneruskan tususkan ke dalam vena
  11. Setelah jarum infus bagian dalam dilepaskan / dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan jari tangan agar darah tidak keluar. Kemudian bagian infus di hubungkan / disambungkan dengan slang infus
  12. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang di berikan
  13. Lakukan fiksasi dengan kasa steril
  14. Tuliskan tanggal dan waktu pemasangan infus serta catat ukuran jarum infus yang digunakan
  15. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
  16. Catat jenis cairan, letak infus, kecepatan aliran, ukuran dan tipe jarum infus
   Posisi pemasangan infus
                                              Cara fiksasi infus


Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Tubuh

Tiga kategori umum yang menjelaskan abnormalitas cairan tibuh adalah :
• Volume
• Osmolalitas
• Komposisi
 
Ketidakseimbangan volume terutama mempengaruhi cairan ekstraseluler (ECF)dan menyangkut kehilangan atau bertambahnya natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama, sehingga berakibat pada kekurangan atau kelebihan volumeekstraseluler (ECF).Ketidakseimbangan osmotik terutama mempengaruhi cairan intraseluler (ICF)dan menyangkut bertambahnya atau kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif tidak seimbang. Gangguan osmotik umumnya berkaitan denganhiponatremia dan hipernatremia sehingga nilai natrium serum penting untuk mengenali keadaan ini.Kadar dari kebanyakan ion di dalam ruang ekstraseluler dapat berubah tanpadisertai perubahan yang jelas dari jumlah total dari partikel-partikel yang aktif secara osmotik sehingga mengakibatkan perubahan komposisional.

a.      Ketidakseimbangan Volume

• kurangan Volume Cairan Ekstraseluler (ECF)

Kekurangan volume ECF atau hipovolemia didefinisikan sebagai kehilangancairan tubuh isotonik, yang disertai kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama. Kekurangan volume isotonik sering kali diistilahkan dehidrasi yang seharusnya dipakai untuk kondisi kehilangan air murni yang relatif mengakibatkan hipernatremia.

-C airan Isotonis adalah cairan yang konsentrasi/kepekatannya sama dengancairantubuh, contohnya : larutan NaCl 0,9 %, Larutan Ringer Lactate (RL).

- Cairan hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekatannyamelebihi cairan tubuh, contohnya Larutan dextrose 5 % dalam NaCl normal,Dextrose5% dalam RL, Dextrose 5 % dalam NaCl 0,45%.

- Cairan Hipotonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekataannyakurangdari cairan tubuh, contohnya : larutan Glukosa 2,5 %., NaCl.0,45 %, NaCl 0,33 %.

• Kelebihan Volume ECF :

Kelebihan cairan ekstraseluler dapat terjadi bila natrium dan air kedua-duanyatertahan dengan proporsi yang kira- kira sama.Dengan terkumpulnya cairanisotonik yang berlebihan pada ECF (hipervolumia) maka cairan akan berpindahke kompartement cairan interstitial sehingga mnyebabkan edema. Edema adalahpenunpukan cairan interstisial yang berlebihan. Edema dapat terlokalisir ataugeneralisata. 

b.             Ketidakseimbangan Osmolalitas dan perubahan komposisional

Ketidakseimbangan osmolalitas melibatkan kadar zat terlarut dalam cairan-cairan tubuh. Karena natrium merupakan zat terlarut utama yang aktif secaraosmotik dalam ECF maka kebanyakan kasus hipoosmolalitas (overhidrasi)adalah hiponatremia yaitu rendahnya kadar natrium di dalam plasma danhipernatremia yaitu tingginya kadar natrium di dalam plasma. Pahami jugaperubahan komposisional di bawah ini :

Hipokalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum kurang dari 3,5mEq/L.
• Hiperkalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih dari atau samadengan5,5 mEq/L.
• Hiperkalemia akut adalah keadaan gawat medik yang perlu segera dikenali, danditangani untuk menghindari disritmia dan gagal jantung yang fatal.

      Elektrolit Utama Tubuh Manusia

Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit.Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak  bermuatan listrik, seperti : protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida danasam-asam organik. Sedangkan elektrolit tubuh mencakup :

1.natrium (Na+),
2.kalium (K+),
.Kalsium (Ca++),
4.magnesium (Mg++),
5.Klorida (Cl-),
6. bikarbonat(HCO3-),
7. fosfat (HPO42-),
8.sulfat (SO42-).

Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian dengan bagian yang lainnya, tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatan-muatannegatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.

Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun padaplasma terinci dalam tabel di bawah ini :

No. Elektrolit Ekstraseluler IntraselulerPlasma Interstitial

1.      Kation :
• Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0 mEq 10 mEq
• Kalium (K+) 5,0 mEq 4,7 mEq 141 mEq
• Kalsium (Ca++) 2,5 mEq 2,4 mEq 0
• Magnesium (Mg ++) 1,5 mEq 1,4 mEq 31 mEq

2.      Anion :
• Klorida (Cl-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq
• Bikarbonat (HCO3-) 27,0 mEq 28,3 mEq 10 mEq
• Fosfat (HPO42-) 2,0 mEq 2,0 mEq 11 mEq
• Sulfat (SO42-) 0,5 mEq 0,5 mEq 1 mEq
• Protein 1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEq

a.       Kation :
• Sodium (Na+) :
- Kation berlebih di ruang ekstraseluler
- Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler- Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus
- Membantu proses keseimbangan asam
-basa dengan menukar ion hidrigen padaion sodiumdi tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan- Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang.

• Potassium (K+) :
- Kation berlebih di ruang intraseluler
- Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel
- Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves.
- Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis.

• Calcium (Ca++) :
- Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulangdan gigi untuk membuatnya keras dan kuat
- Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle
- Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses pengaktifanprotrombin dan thrombin
- Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran, dll. 

b.Anion :
• Chloride (Cl -) :
- Kadar berlebih di ruang ekstrasel
- Membantu proses keseimbangan natrium- Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster
- Sumber : garam dapur

• Bicarbonat (HCO3 -) :
Bagian dari bicarbonat buffer system
- Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasanagaram untuk menurunkan PH.

• Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :
- Bagian dari fosfat buffer system
- Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel
- Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang- Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.

     Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh

Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :
 
a.              Fase I :
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisidan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal. 

b.      Fase II :
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel

c.       Fase III :
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitialmasuk ke dalam sel.Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membransemipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalamcairan tubuh ikut berpindah. Metode perpindahan dari cairan dan elektrolittubuh dengan cara :
• Diffusi
• Filtras
• Osmosis
 Aktiv Transport
Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi pasif. Hampir semua zat berpindah dengan mekanisme transportasi pasif. Diffusi sederhana adalahperpindahan partikel-partikel dalam segala arah melalui larutan atau gas.Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya difusi zat terlarutmenembus membran kapiler dan sel yaitu :

·                  Permebelitas membran kapiler dan sel
·                 Konsenterasi
·                  Potensial listrik 
·                  Perbedaan tekanan.

Osmosis adalah proses difusi dari air yang disebabkan oleh perbedaankonsentrasi. Difusi air terjadi pada daerah dengan konsenterasi zat terlarut yangrendah ke daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang tinggi.
Perpindahan zat terlarut melalui sebuah membrane sel yang melawan perbedaan konsentrasi dan atau muatan listrik disebut transportasi aktif. Transportasi aktif  berbeda dengan transportasi pasif karena memerlukan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP).
Salah satu contonya adalah transportasi pompa kaliumdan natrium.Natrium tidak berperan penting dalam perpindahan air di dalam bagian plasmadan bagian cairan interstisial karena konsentrasi natrium hampir sama padakedua bagian itu. Distribusi air dalam kedua bagian itu diatur oleh tekananhidrostatik yang dihasilkan oleh darah kapiler, terutama akibat oleh pemompaanoleh jantung dan tekanan osmotik koloid yang terutama disebabkan olehalbumin serum. Proses perpindahan cairan dari kapiler ke ruang interstisialdisebut ultrafilterisasi. Contoh lain proses filterisasi adalah pada glomerolusginjal.Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergantian yangterus menerus namun komposisi dan volume cairan relatif stabil, suatu keadaan yang disebut keseimbangan dinamis atau homeostatis.
 Regulating Body Fluid Volumes
Di dalam tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponen kimiadari cairan tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang nyaman. Dalamkondisi normal intake cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi.
Kondisi sakit dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Dalam rangka mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akankehilanagn caiaran antara lain melalui proses penguapan ekspirasi, penguapankulit, ginjal (urine), ekresi pada proses metabolisme.
a.      Intake Cairan :
Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per harisehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, danoksidasi selama proses metabolisme.Berikut adalah kebutuhan intake cairan yang diperlukan berdasarkan umur dan berat badan, perhatikan tabel di bawah ini :
No. Umur Berat Badan (kg) Kebutuhan Cairan (mL/24 Jam).
1. 3 hari 3,0 250-300
2. 1 tahun 9,5 1150-1300
3. 2 tahun 11,8 1350-1500
4. 6 tahun 20,0 1800-2000
5. 10 tahun 28,7 2000-2500
6. 14 tahun 45,0 2200-2700
7. 18 tahun(adult) 54,0 2200-2700

Pengatur utama intake cairan adalah melalui mekanisme haus. Pusat hausdikendalikan berada di otak Sedangakan rangsangan haus berasal dari kondisidehidrasi intraseluler, sekresi angiotensin II sebagai respon dari penurunantekanan darah, perdarahan yang mengakibatkan penurunan volume darah.Perasaan kering di mulut biasanya terjadi bersama dengan sensasi haus walupunkadang terjadi secara sendiri. Sensasi haus akan segera hilang setelah minumsebelum proses absorbsi oleh tractus gastrointestinal. 

b.Output Cairan :Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :

a.Urine :

Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinariusmerupakan proses output cairan tubuh yang utama.
Dalam kondisi normaloutput urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam,
 atau sekitar 30-50 ml per jam.Pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat makaproduksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankankeseimbangan dalam tubuh. 

b.IWL (Insesible Water Loss) :

IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme difusi.Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu tubuhmeningkat maka IWL dapat meningkat.
c.Keringat :
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melaluisumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis padakulit.
d.Feces :
Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari, yang diaturmelalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
 Proses Keperawatan

·        Pengkajian

Pengkajian keperawatan secara umum pada pasien dengan gangguan atau resikogangguan keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi :

• Kaji riwayat kesehatan dan kepearawatan untuk identifikasi penyebabgangguankeseimbangan cairan dan elektrolit

• Kaji manifestasi klinik melalui :
- Timbang berat badan klien setiap hari
- Monitor vital sign- Kaji intake output

• Lakukan pemeriksaan fisik meliputi :
- Kaji turgor kulit, hydration, temperatur tubuh dan neuromuskuler irritability.
- Auskultasi bunyi /suara nafas
- Kaji prilaku, tingkat energi, dan tingkat kesadaran

• Review nilai pemeriksaan laboratorium : Berat jenis urine, PH serum, AnalisaGasDarah, Elektrolit serum, Hematokrit, BUN, Kreatinin Urine.

·        Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan yang umum terjadi pada klien dengan resiko ataugangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah :

• Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ansietas, gangguan mekanismepernafasan, abnormalitas nilai darah arteri

• Penurunan kardiak output berhubungan dengan dysritmia kardio,ketidakseimbanganelektrolit

• Gangguan keseimbangan volume cairan : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungandengan diare, kehilangan cairan lambung, diaphoresis, polyuria.

• Gangguan keseimbangan cairan tubuh : berlebih bwerhubungan dengan anuria,penurunan kardiak output, gangguan proses keseimbangan, Penumpukan cairandiekstraseluler.

• Kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan kekurangan volumecairan

• Gangguan integritas kulit berhubungan dengan dehidrasi dan atau edema

• Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan edema
·        Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan yang umum dilakukan pada pasien gangguankeseimbangan cairan dan elektrolit adalah :

a. Atur intake cairan dan elektrolit 
b. Berikan therapi intravena (IVFD) sesuai kondisi pasien dan intruksi dokterdenganmemperhatikan : jenis cairan, jumlah/dosis pemberian, komplikasi dari tindakan
c. Kolaborasi pemberian obat-obatan seperti :deuretik, kayexalate.
d. Provide care seperti : perawatan kulit, safe environment.

·        Evaluasi/Kreteria hasil :

Kreteria hasil meliputi :
• Intake dan output dalam batas keseimbangan
• Elektrolit serum dalam batas normal
• Vital sign dalam batas normal

D.       KEBUTUHAN DASAR MANUSIA NUTRISI
DEFINISI:

• Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer
Konstantinides).
• Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985).
• Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh menggunakannya.
Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.
• Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
·         “ Nutrisi merupakan proses total yang terlibat dalam konsumsi dan penggunaan zat makanan yang meliputi cara pemakaian gizi oleh proses-proses dalam tubuh, seperti pertumbuhan, penggantian jaringan dan pemeliharaan kegiatan dalam tubuh secara keseluruhan “ (Dasar-dasar ilmu keperawatan,436).
·         “ Nutrition is term that include the bodily processed in the ingestion and metabolisme of food = Nutrisi meliputi semua proses tubuh yang melibatkan ingesti dan metabolisme makanan “(Fundamental of nursing concept,1979,419)
·         “ Nutrisi adalah ilmu yang mempelajari zat makanan (nutrient) dan zat-zat lain yang ada dalam makanan serta kerjanya, interaksinya dan keseimbangannya dalam hubungannya dengan kesehatan dan penyakit melalui proses ingesti, absorpsi, transportasi, pemakaian dan ekskresi dari makanan “ (Essential of nutrition therapy, 1985,3)
Nutrisi sebagai Kebutuhan Dasar Manusia
  1. Zat makanan / nutrien yang didapat dari pemasukan makanan --à materi-materi yang dibutuhkan oleh tubuh.
  1. Nutrien sangat penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan, pemeliharaan serta fungsi normal dari sel tubuh.
  2. Nutrien akan digunakan untuk memproduksi energi berupa ATP ( Adenosin triphospat )
untuk seluruh aktifitas tubuh :
  • Pergerakan otot
  • Transmisi impuls saraf Tergantung pada energi yang
  • Proses berfikir di produksi dari makanan yang
  • Produksi panas dikonsumsi individu
Jenis-jenis Nutrien
1.      Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).

b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak
molekul glukosa.
c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
2. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.
Fungsi lemak :
1. sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem berikan 9 kal/gr.
2. Ikut serta membangun jaringan tubuh.
3. Perlindungan.
4. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
5. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.
6. Vitamin larut dalam lemak.
Jenis lemak :

a.      Lemak tak jenuh

Dapat dengan mudah bergabung dengan molekul lain/membentuk struktur lain ® HDL (High Density Lipid) ® mudah dimetabolisme oleh hat

b.      Lemak jenuh

- Tidak mudah bergabung dengan molekul lain ® LDL (Low Density Lipid) ® sukar dimetabolisme menjadi zat lain
- Kolesterol merupakan satu bentuk lemak jenuh, diperlukan untuk melengkapi cairan empedu untuk pencernaan lemak, juga sebagai bahan dasar beberapa jenis hormon steroid.
- Makanan yang banyak mengandung lemak : daging

3. Protein
    Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus.
Fungsi protein :
• Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal.
• Protein menghasilkan jaringan baru.
• Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
• Protein sebagai sumber energi.
4. Vitamin
    Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
Ada 2 jenis vitamin :
• Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K.
• Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya).
   Kebutuhan tubuh akan vitamin :
  • Vitamin A : 5000 iu
  • Vitamin B1 : 1,2 mg
  • Vitamin B2 : 1,5 mg
  • Vitamin B6 : 2 mg
  • Vitamin B12 : 3 mg
  • Vitamin C : 45 mg
  • Vitamin D : 400 iu
  • Vitamin K : 300 – 500 mcg
5. Mineral dan Air
    Mineral merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan
Tiga fungsi mineral :

1. Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
2. Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
3. Bahan dasar enzim dan protein.
Malnutrisi
Kekurangan intake dari zat-zat makanan terutama protein dan karbohidrat. Dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembngan dan kognisi serta dapat memperlambat proses penyembuhan

   Kebutuhan mineral tubuh :
  • Kalsium : 800 mg
  • Iodium : 110 mg
  • Besi : 10 mg
  • Magnesium : 350 mg
  • Posphor : 800 mg
  • Kalium : 1959-5850 mg
  • Natrium : 2300 – 6900 mg
      Air
  • Merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh, walau tidak menghasilkan energi bagi tubuh.
  • Kandungan air dalam tubuh 60 – 70% dan merupakan bahan terpenting untuk proses sekresi dan ekskresi
  • Fungsi paling nyata untuk air adalah untuk bertahan (Survival)
11.  Kalori
  • Kalori ad/ panas yg dihasilkan tubuh dr hasil pembakaran zat gizi (nutrien)
  • Satu kalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 kg air sebesar 1 derajat celcius
  • Produksi panas oleh tubuh pada tingkat terendah kimia sel dan aktivitas tubuh disebut angka metabolisme dasar. Angka metabolisme dasar bagi laki – laki dewasa adalah 1700 dan bagi wanita dewasa adalah 1400.
  • Kebutuhan makanan dan kalori berbeda antar individu, tergantung pada :
Berat badan dan tinggi badan
Usia dan jenis kelamin
Aktivitas fisik
Iklim/cuaca
Selama masa kehamilan dan menyusui

Faktor – faktor yang Meningkatkan Kebutuhan Nutrisi
  • Periode pertumbuhan yang cepat (infant, toddler, remaja dan hamil)
  • Selama perbaikan jaringan karena proses luka/pembedahan
  • Meningkatnya suhu tubuh (tiap kenaikan suhu 10 F, kalori naik 7 %)

  • Meningkatnya aktivitas otot
  • Jenis kelamin (BMR laki – laki lebih tinggi dari wanita)
  • Berat badan (secara kuantitatif, peningkatan berat badan akan meningkatkan metabolisme)
  • Terjadi infeksi (untuk pembentukan zat fagositer bakteri patogen)
  • Stress (meningkatkan produksi hormon thyroid sehingga meningkatkan epinephrin yang mensupport metabolisme)
  • Meningkatnya kehilangan nutrisi karena kehilangan cairan (hemorhagi, diare, drainage, dialisa ginjal, laktasi, menstruasi, luka bakar, dll)
  • Penyakit kronis yang mempengaruhi fisiologi nutrisi (diabet, hyperthyroid, kanker, psikosis, penyakit ginjal/hati, masalah pernafasan)
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Penurunan Kebutuhan Nutrisi
  • Penurunan laju pertumbuhan
  • Penurunan angka metabolisme dasar
  • Hypotermia (penurunan metabolisme sel)
  • Hypothyroid (penurunan BMR)
  • Jenis kelamin (Wanita < pria)
  • Gaya hidup yang cenderung pasif
  • Immobilisasi/bedrest
  • Kehilangan berat badan (karena penurunan aktivitas otot untuk bergerak)
  • Pengaturan konsumsi makanan dan minuman
  • Mekanisme yang menyebabkan orang makan dan minum, jenis dan jumlah makanan dan minuman yang dibutuhkan secara pasti belum jelas
Pengaturan makan dipengaruhi oleh beberapa hal :
  • Aktivitas
  • Usia, jenis kelamin, dll
  • Pengaturan konsumsi makanan ® hypothalamus
  • Pengaturan konsumsi makanan ; kurus dan gemuk
  • Aspek budaya kegiatan makanan
  • Sikap menyukai/tidak, kebiasaan makan ® hasil dari proses belajar
Tipe-tipe malnutrisi :

• Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan kekurangan     vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.

• Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.

• Kwashiorkor ; kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau disebabkan   karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi).

Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut.

Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut)

Tindakan ini merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi per-oral secara mandiri

Tujuan Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut)

  1. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien

Alat dan Bahan Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut)

  1. Piring
  2. Sendok
  3. Garpu
  4. Gelas
  5. Serbet
  6. Mangkok cuci tangan
  7. Pengalas
  8. Makanan dengan menu dan porsi sesuai dengan program

Prosedur Kerja Pemberian Nutrisi Melalui Oral (Mulut)

  1. Berikan penjelasan
  2. Cuci tangan
  3. Atur posisi pasien dengan duduk atau setengah duduk sesuai dengan kondisi pasien
  4. Pasang pengalas
  5. Tawarkan pasien melakukan ritual makan (misalnya: berdo'a sebelum makan<)
  6. Bantu aktivitas dengan cara menyuap makan sedikit demi sedikit dan berikan minum sesudah makan
  7. Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien dan anjurkan duduk sbentar
  8. Catat tindakan dan hasil atau respons terhadap tindakan
  9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

EFEK MALNUTRISI TERHADAP SISTEM TUBUH
No. SISTEM EFEK

1. Neurologis/temperatur regulasi Menurunkan metabolisme dan suhu basal
    tubuh.

2. Status mental Apatis, depresi, mudah terangsang,penurunan fungsi kognitif, kesulitan
    pengambilan keputusan.

3.  Sistem imun Produksi sel darah putih Resiko terhadap penyakit infeksi bila leukosit    turun.

4. Muskuloskeletal Penurunan massa otot, terganggunya kordinasi dan ketangkasan.

5. Kardiovaskuler Gangguan irama jantung, atropi jantung, pompa jantung turun.

6. Respiratori Atropi otot pernafasan, pneumonia.

7. Gastrointestinal Penurunan massa feces, penurunan enzim pencernaan, penurunan         proses absorbsi, mempersingkat waktu transit, meningkatkan pertumbuhan bakteri, diare, mengurangi peristaltik.

8. Sistem urinaria Atropi ginjal, mengubah filtrasi dan keseimbangan cairan dan                     elektrolit.

9. Sistem hati dan empedu Mengurangi penyimpanan glukosa,
    mengurangi produksi glukosa dari asam amino, mengurangi sintesa protein.

Perencanaan Makanan

    Hidangan makanan umumnya direncanakan untuk memberikan campuran berbagai jenis makanan yang sesuai dengan selera tetapi pengetahuan gizi harus diterjemahkan dalam hal-hal praktis tersebut.
Pedoman diet dapat diwujudkan dalam cara-cara berikut ini :

• Makanlah berbagai ragam makanan. Cara ini akan menjamin bahwa diet anda mengandung semua nutrien dalam jumlah yang memadai.

• Mengurangi konsumsi gula.

• Meningkatkan kandungan serat dan pati dalam diet dengan makanan lebih banyak beras tumbuk, kentang, sayur dan buah-buahan.

• Mengurangi kandungan garam dalam diet dengan mengurangi makanan hasil olahan dan tidak membubuhkan bumbu secara berlebihan.

• Mengurangi konsumsi lemak dengan mengurangi makan mentega, menggantikan cara menggoreng dengan membakar atau merebus.

Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Tingkat perkembangan
Makanan Bayi

    ASI merupakan makanan ideal bagi bayi berusia 1-2 tahun hingga usia 4 bulan bayi hanya perlu ASI sebagai makanan satu-satunya dan setelah itu ASI diberi bersama¬sama makanan mereka. 4-12 bulan mulai dikenalkan dengan makanan padat. 8 bulan ke atas mulai bisa memakan makanan orang dewasa.

DAFTAR MAKANAN 6-12 BULAN
4-7 BULAN 6-8 BULAN 7-10 BULAN 10-12 BULAN
    Susu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula.Sereal dan roti Sereal dicampur dengan susu. Dilanjutkan dengan roti dan sereal lainnya. Dilanjutkan dengan sereal lainnya. Dilanjutkan dengan sereal bayi sampai 18 bulan.
Buah dan sayur dijus - Mulai dengan jus 1 mangkok, memenuhi kebutuhan vitamin C. Lunak . 1 mangkok jus, buah lunak dan sayur yang dimasak. Sayur dan buah bisa diberikan 4 kali sehari termasuk jus. Daging dan sumber protein lain. - -Daging giling dan daging yang dipotong, daging sapi, telur, ikan, kaca n g, polong¬polongan, kej u. Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari
Toodler dan Preschool
Rata-rata anak-anak toddler atau preschool umumnya membutuhkan :
• Susu ; 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira '/2 - ~ gelas.
• Daging ; 2 kali atau lebih dalam 1 hari.
• Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian kira-kira '/2-1 potong roti atau '/2 - ~ gelas bubur.
• Sayur dan buah-buahan ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi sekurang-kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian sayuran hijau/kuning.
Anak Sekolah
Anak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan makanan dasar yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak dari anak preschool.
Contoh :
Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal '/2 - 1 mangkok.
Adolesence
Remaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka dan didalam makanannya membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang tua dianjurkan memberikan sayur dan buah.
Dewasa Muda
Harus terjadi keseimbangan antara intake makanan dengan jumlah kalori yang keluar, khususnya pada wanita hamil dan menyusui.
Wanita hamil dan menyusui membutuhkan :
• Protein
• Calsium dan fosfor
• Magnesium 150 mg/hari
• Besi
• Iodine 175 mg/hari
• Seng 5 mg lebih banyak dari kebutuhan seharinya untuk pembentukan jaringan baru.
Midle Age Adult (Dewasa Tengah)
Intake kalori perlu dikurangi karena penurunan BMR, pertumbuhan sudah lengkap dan aktivitas berkurang. Penurunan intake bertujuan mencegah obesitas. Mereka sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan. Makanan yang dianjurkan makanan rendah lemak, unggas, ikan, kacang, dan telur hanya boleh 3 kali seminggu.
Sayur, buah, sereal dan roti kasar dapat memenuhi kebutuhan serat dan protein.
Manula
Terjadi perubahan fisiologis seperti : kurangnya gigi, kurangnya kemampuan merasa dan mencium yang dapat berpengaruh pada kebiasaan makanan. Perubahan fisiologis lainnya
• Penurunan sekresi empedu dan asam lambung
• Penurunan peristaltik
• Berkurangnya sirkulasi


• Menurunkan toleransi glukosa
• Menurunkan massa tulang
• BB turun
Pedoman nutrisi untuk manula menurut Raab dan Raab
1. Mengurangi konsumsi lemak dengan minum susu rendah lemak, memakan lebih banyak unggas-unggasan dan ikan dari pada daging merah. Batas porsi daging adalah 4-6 ons perhari. Tambahan lemak yang terbatas dari butter, margarin, dan salad berminyak.

2. Konsumsi makan penutup seperti buah segar atau kalengan, puding yang dibuat dari susu rendah lemak lebih baik dari pada mengkonsumsi pie, biscuit, cake atau es krim.

3. Yakinkan bahwa intake daging, unggas, ikan, telur dan keju cukup, karena konsumsi makanan ini berkurang pada manula.
4. Karena toleransi glukosa menurunkan konsumsi karbohidrat komplek seperti roti, sereal, beras, pasta, kentang dan kacang-kacangan lebih baik dari makanan yang banyak mengandung gula.

5. Mengkonsumsi sekitar 800 mg kalsium untuk mencegah kerapuhan tulang. Susu dan produk-produknya seperti keju, yoghurt, sup krim, puding susu, produk susu yang dibekukan adalah sumber kalsium yang utama.

6. Cukup konsumsi vitamin D untuk mempertahankan keseimbangan kalsium. Didapatkan dari susu. Bila susu dan produknya tidak dapat mentoleransi defesiensi laktosa, suplemen vitamin D bisa diberikan.
7. Diet rendah garam pada manula yang menderita hipertensi dan penyakit kardiovaskuler. Hindari sup kalengan, kecap, mustar, garam, rokok dan lain-lain.
8. Penggunaan aspirin dapat menurunkan intake daging dan kebutuhan zat besi akan meningkat.
9. Kesulitan mengunyah buah-buahan dan sayur-sayuran dapat menyebabkan defesiensi vitamin A dan C, mineral dan serat. Buah dan sayur yang dipotong, sayur berdaun hijau lebih baik. Dan mengganti daging, unggas, ikan yang susah dikunyah.
10. Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi dan mengurangi penggunaan zat-zat laxatif.
    Makanan sebaiknya :
1.      Menarik, warna lebih ditonjolkan untuk menimbulkan selera makan.
2. Memasak makanan dengan baik, agar mudah dikunyah oleh gusi.
3. Menyedikan zat-zat makanan yang penting, baru kemudian yang
bergula/karbohidrat.
4. Tidak menyediakan teh, kopi pada sore dan malam hari yang dapat membuat insomnia.
    PENILAIAN
Penilaian status gizi, perawat menggunakan ‘ABCD’ (Anthropometric Biokimia Clinical sign Dietary history).
Pengukuran Anthropometrik
Mengukur besar dan komposisi tubuh. Efektif untuk mengetahui status protein dan kalori. Meliputi pengukuran TB, BB, lipatan kulit dan lingkar lengan.
1. Lingkar pertengahan lengan atas
Untuk mengetahui massa otot lengan bawah horizontal, rileks (diletakkan pada paha). Diambil garis tengah antara processus acromion (bahu) dengan processus olecranon pada siku.
    2. Lipatan kulit trisep
Indikasi lemak tubuh dan penyimpanan energi. Lipatan kulit terdiri dari jaringan subkutan, tidak di bawah otot. Ditentukan titik tengah lengan atas bagian belakang, ditarik lurus sejajar dengan tulang humerus. Diletakkan alat ukur (kaliper) di bawah jari yang mencubit, baru diukur.
3. Lingkar otot lengan
Indikasi indeks protein tubuh. Lingkar otot lengan sama dengan lingkar pertenghan lengan atas (mm) - (3,14 x lipatan kulit trisep (mm).
Data Biokimia
Deteksi malnutrisi subklinis. Sampel urin dan darah dapat dibuat untuk mengukur nutrien atau metabolit (produk akhir enzim). Yang sering digunakan sekarang adalah
• Indikator Hb dan Hematokrit
Hb turun " kekurangan Fe, anemia.
Hematokrit meningkat " dehidrasi.
• Albumin Serum
Merupakan 50% total serum protein untuk keseimbangan cairan dan elektrolit, transpor nutrien, hormon dan obat-obatan. Albumin berguna sebagai indikator kekurangan protein yang berat. Karena dalam tubuh kita banyak albumin. Kerusakannya berlangsung lambat dan perubahan konsentrasinya juga lambat. Kondisi yang mengakibatkan kekurangan albumin seperti penyakit hati, kerusakan ginjal lanjut, infeksi, kanker, gangguan absorbsi. Di sini tingkat serum albumin hanya digunakan sebagai suatu indikator beberapa protein tertentu.
• Transferin
Adalah protin darah yang membawa besi dan mentranspornya ke seluruh tubuh. Jumlah transferin adalah indikator yang paling sensitif untuk menentukan kekurangan protein dari serum albumin karena transferin merespon lebih cepat terhadap perubahan intake protein dan sedikit dalam tubuh.
Transferin banyak diproduksi dalam hati. Jumah transferin yang meningkat bila penyimpanan besi rendah. Jumlah transferin menurun bila penyimpanan besi berlebih. Kondisi yang menurunkan jumlah transferin : penyakit hati, penyakit ginjal lanjut dan luka bakar. Karena banyak laboratorium tidak mempunyai peralatan untuk memeriksa transferin, secara langsung, perkiraan jumlah transferin klien dilakukan dengan Total Iron-Binding Capacity (TIBC). Tes TIBC lebih banyak digunakan karena lebih sensitif.
• Menghitung total Limfosit
Kurang kalori protein dan defesiensi nutrisi yang serius dapat menekan sistem imun. Limfosit total berkurang karena terjadi penurunan protein.
    • Keseimbangan Nitrogen
Digunakan untuk memperkirakan derajat protein yang sedang digunakan dan diubah dalam tubuh. Tes untuk mengukur nitrogen adalah : Blood Urea Nitrogen (BUN), Urine Urea Nitrogen (UUN). Untuk itu diperlukan pengumpulan urin 24 jam.
 Urea adalah produk akhir utama metabolisme protein dan asam amino. Terbentuk dari detoksifikasi amonia oleh hati dan ditranspor ke ginjal untuk diekskresi melalui urin. Konsentrasi urea di darah dan urin, langsung dipengaruhi oleh intake dan kekurangan jumlah protein dalam tubuh, produksi rata-rata urea di hati dan rata-rata bersihan urea di ginjal.
Peningkatan BUN mungkin disebabkan untuk kelebihan intake protein, dehidrasi berat, sakit parah dan malnutrisi, tetapi juga dapat disebabkan ekskresi urea yang tidak adekuat berhubungan dengan penyakit ginjal atau obstruksi urinary. Penurunan BUN dapat disebabkan oleh rendahnya protein dalam diet. Peningkatan UUN dapat terjadi karena kelaparan berat.
• Ekskresi Kreatinin
Kreatinin adalah hasil akhir dari pembentukan kreatinin saat energi dilepaskan dari fosfokreatin, penyimpanan energi selama metabolisme otot rangka.Rata-rata pembentukkan kreatinin berbanding langsung dengan total massa otot. Kreatinin dibersihkan dari aliran darah oleh ginjal dan diekskresi di urin sebanding dengan pembentukannya.
Ekskresi kreatinin dikarenakan juga oleh refleks total massa otot. Pada atropi otot rangka karena malnutrisi dapat menurunkan ekskresi kreatinin. Pengukuran kreatinin urin dengan pengumpulan urin 24 jam. Standar ekskresi kreatinin dipengaruhi oleh jenis kelamin dan TB. Standar ekskresi kreatinin ini digunakan dengan pengukuran kreatinin untuk menentukan Creatinin Height Index (CHI) dalam persen. Contoh : CHI = 70 % artinya massa otot rangka klien kira-kira 70 % diharapkan pada orang dengan ukuran tubuh yang sama.

ORGAN TUBUH TANDA-TANDA NORMAL TANDA-TANDA ABNORMAL
Rambut Mengkilat, tidak kering / berminyak Berminyak, kering, kusam,jarang Kulit Halus, lembab, turgor baik Kering, berminyak, ruam, bersisik, memar / pecah-pecah Mata Cemerlang, bersih Kering, merah Lidah Pink, basah Merah terbelah-belah, bengkak Membran mukosa Pink, merah, basah Merah, kering, retak Kardiovaskuler HR dan TD normal, irama jantung teratur HR dan TD naik, irama jantung tidak teratur Otot Pertumbuhan baik, kuat, tonus baik, lemak di bawah kulit (+) Tonus buruk, gangguan tingkat perkembangan Gastrointestinal Nafsu makan baik, eliminasi teratur dan normal Manifestasi anoreksia, ketidakmampuan mencerna, diare, konstipasi Tenaga Semangat, energik, dapat tidur dengan baik Energi menurun, lelah, apatis, kurng tidur Neurologi Refleks normal, waspada, perhatian (+), emosi stabil Refleks menurun, mudah marah, perhatian menurun, bingung, emosi labilBB Normal ; BB, TB seimbang sesuai usia > BB / < BB
Dietary History (latar belakang diet)
Umumnya terdiri dari data tentang pola dan kebiasaan makan, pemilihan makanan, pembatasan-pembatasan, intake cairan setiap hari, penggunaan suplemen vitamin dan mineral termasuk masalah diet seperti kesulitan mengunyah / meneguk, aktivitas fisik , riwayat kesehatan dan cara penyediaan / pengolahan makanan untuk memperoleh data tentang pola dan kebiasaan makanan, digunakan tipe diet selama 24 jam secara detail intake makanan lebih dari 3 kali sehari dalam satu minggu
 Dokumen-dokumen tentang diet ini perawat dan klien dapat membandingkan daftar makanan dengan standar RDA atau dengan menentukan apakah klien dapat menerima diet nutrisi seimbang. Perawat mendapatkan sudut pandang klien dari status nutrisinya.

E. KEBUTUHAN DASAR MANUSIA OKSIGENASI
A. SALURAN PERNAFASAN ATAS
Fungsi : menyaring, menghangatkan dan melembabkan udara yang dihirup.
Terdiri dari :

Hidung
proses oksigenasi di awali dengan masuknya udara melaluihidung 

Faring
 merupakan pipa berotot yang terletak dari dasar tengkorak sampai dengan esophagus. 

Laring
merupakan saluran pernapasan setelah faring.
Epiglotis
merupakan katup tulang rawan yang bertugas menutuplaring saat proses menutup.

B. SALURAN PERNAFASAN BAWAH
Fungsi :
- menghangatkan udara

- membersihkan mukuosa cilliary
- memproduksi surfactan
Terdiri dari :
Trakhea
merupakan kelanjutan dari laring sampai kira-kira ketinggianvertebrae torakalis kelima.

Bronkhus
merupakan kelanjutan dari trakhea yang bercabang menjadi bronchus kanan dan kiri.

Bronkiolus
merupakn saluran percabangan setelah bronchus.Paru- paruParu-paru merupakan organ utama dalam system pernapasanProses OksigenasiProses pemenuhan
FISIOLOGI PERNAFASAN

fisiologi-pernap
FISIOLOGI PERNAFASAN
    Peristiwa bernapas terdiri dari 2 bagian:
a.      Menghirup udara (inpirasi)
Inspirasi adalah terjadinya aliran udara dari sekeliling masuk melalui saluran pernapasan sampai keparu-paru. Proses inspirasi : volume rongga dada naik/lebih besar tekanan rongga dada turun/lebih kecil.
b.      Menghembuskan udara (ekspirasi)
Tidak banyak menggunakan tenaga, karena ekspirasi adalah suatu gerakan pasif yaitu terjadi relaxasi otot-otot pernapasan. Proses ekspirasi : volume rongga dada turun/lebih kecil, tekanan rongga dada naik/lebih besar.
proses yang berpengaruh pada proses respirasi,ada 3  yaitu ;
1.Ventilasi Pulmoner
2. Difusi Gas antara alveoli dan Kapiler Paru
3. Transport O2 dan CO2 melalui darah ke sel – sel jaringan
     PENGERTIAN VENTILISASI
Ventilasi
Ventilasi yaitu masuk dan keluarnya udara atmosfir dari alveolus ke paru-paru atau sebaliknya. Proses keluar masuknya udara paru-paru tergantung pada perbedaan tekanan antara udara atmosfir dengan alveoli. Pada inspirasi, dada ,mengembang, diafragma turun dan volume paru bertambah. Sedangkan ekspirasi merupakan gerakan pasif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ventilasi :
a. Tekanan udara atmosfir
b. Jalan nafas yang bersih
c. Pengembangan paru yang adekuat
1. Ventilasi Pulmoner
→ Merupakan proses pertukaran udara antara alveoli dan atmosfir / udara luar.
→ Ventilasi pulmoner akan meningkat slama aktifitas dan dalam keadaan sakit. Hal ini   diikuti pengembangan dada dan usaha bernafas maksimal.
→ Selama inspirasi rusuk akan naik oleh karena aksi otot leher anterior dan kontraksi otot intercostal external.
→ Selama ekspirasi rusuk akan turun oleh karena aksi otot perut anterior.
→ Aktifitas otot tambahan dan usaha nafas bertambah pada klien dengan penyakit obstruksi saluran pernafasan.
Ventilasi Pulmoner tergantung dari :
Ø Kecukupan O2 di Udara Luar
Kecukupan konsentrasi O2 di udara luar/ atmosfir merupakan dasar untuk kecukupan respirasi. Konsentrasi o2 pada tempat tinggi lebih randah dari pada di laut.
Selama inspirasi, udara melalui hidung, pharing, laring, trachea, bronchi, dan broncheolus ke alveoli, dan sebaliknya pada periode ekspirasi.Hidung berfungsi menghangatkan, melembabkan dan menyaring udara. Partikel partikel besar pada udara akan difiltrasi oleh rambut pada hidung, dan partikel kecil difiltrasi oleh nasal turbulence.

Ø Kebersihan Jalan Nafas
Jalan udara dibersihkan oleh membran mukosa, yang terdiri dari cilia. Cilia pada saluran nafas bawah menggerakkan benda asing ke atas dan cilia pada hidung untuk mengeluarkan. Batuk dan bersin berpengaruh penting pada mekanisme kebersihan jalan nafas

Reflek batuk ditimbulkan oleh adanya iritan yang yang mengirimkan impuls melalui saraf vagus ke medulla. Sedangkan bersin terjadi ketika ada impuls saraf kelima ke medulla.

Ø Kembang kempis Paru
Merupakan pengembangan semua bagian paru dan dada. Pengembangan paru terjadi karena bertambahnya volume paru oleh adanyan peningkatan tekanan paru. Ketidakadekuatan mengembang menyebabkan kerusakan jaringan paru, seperti edema, tumor, paralisis atau kiposis.

Ø Regulasi Respirasi
Sistem saraf mengatur rata – rata dari ventilasi paru agar sesuai dengan kebutuhan tubuh ( PO2 dan PCO2 ) tetap konstan.
Pusat pengendali pernafasan terletak di medulla oblongata dan pons.
- Volume Pulmoner
  • Volume tidal ( TV ) : jumlah udara yang digunakan pada tiap siklus respirasi. 500 ml pada laki – laki dan 400 ml pada wanita.
  • Volume cadangan inspirasi / Inspiratory reserve volume ( IRV ) : jumlah udara yang didapat pada inhalasi maksimal, 3100 ml
  • Volume cadangan ekspirasi / Expiratory reserve volume ( ERV ) : jumlah udara yang dikeluarkan pada saat ekspirasi kuat, 1200 ml.
  • Volume residu ( RV ) : jumlah udara yang tersisa setelah ekspirasi, normalnya 1200 ml
 Kapasitas Pulmoner
  • Kapasitas total paru ( TLC ) : jumlah udara maksimal dalma paru setelah inspirasi maksimal : TLC = TV + IRV + ERV + RV, 6000 ml
  • Kapasitas vital ( VC ) : jumlah udara yang dapat diekspirasi setelah inspirasi kuat : VC = TV + IRV + ERV ( biasanya 80 % TLC ), 4800 ml
  • Kapasitas inpirasi ( IC ) : jumlah udara maksimal yang didapat setelah ekspirasi normal, IC = TV + IRV , 3600 ml
  • Kapasitas fungsional residu ( FRC ) : volume udara yang tertinggal dalam paru setelah ekspirasi normal volume tidal, FRC = ERV + RV, 2400 ml
Tekanan Pulmoner
Bernafas mengubah tekanan intrapulmonal dan tekanan intraplueral. Perubahan tekanan tersebut berhubungan dengan perubahan volume paru. Pada saat inspirasi, volume paru bertambah, dan tekanan intrapulmoner menurun. Sebaliknya, pada saat ekspirasi volume paru menurun, dan tekanan intrapulmonal meningkat.
2. Difusi Gas
Difusi yaitu pertukaran gas-gas (oksigen dan karbondioksida) antara alveolus dan kapiler paru-paru. Proses keluar masuknya udara yaitu dari darah yang bertekanan/konsentrasi lebih besar ke darah dengan tekanan/konsentrasi yang lebih rendah. Karena dinding alveoli sangat tipis dan dikelilingi oleh jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat rapat, membran ini kadang disebut membran respirasi.
Perbedaan tekanan pada gas-gas yang terdapat pada masing-masing sisi membran respirasi sangat mempengaruhi proses difusi. Secara normal gradien tekanan oksigen antara alveoli dan darah yang memasuki kapiler pulmonal sekitar 40 mmHg.
Faktor-faktor yang mempengaruhi difusi :
a. Luas permukaan paru
b. Tebal membran respirasi
c. Jumlah darah
d. Keadaan/jumlah kapiler darah
e. Afinitas
f. Waktu adanya udara di alveoli

3. Transpor dari oksigen dan karbon dioksida
Oksigen diangkut/disalurkan dari paru ke jaringan – jaringan, dan karbondioksida diangkut dari jaringan kembali ke paru. Normalnya 97 % O2 berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah secara bebas, dan dibawa ke jaringan sebagai oxyhemoglobin. Normalnya 25 % atau 5 ml dari O2 per 100ml didifusikan ke jaringan – jaringan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju transportasi :
a. Curah jantung (cardiac Output / CO)
b. Jumlah sel darah merah
c. Hematokrit darah
d. Latihan (exercise)
Ø Cardiac Output
 merupakan jumlah darah yang dipompa oleh darah, normalnya 5 liter per menit. Dalam kooondisi patologi yang dapat menurunkan cardiac output ( misal pada kerusakan otot jantung, kehilangan darah ) akan mengurangi jumlah oksigen yang dikirm ke jaringan. Umumnya, jantung mengkompensasi dengan menambahkan rata rata pemompaannya untuk meningkatkan transport oksigen.
Ø Jumlah Erytrocit
Jumalh eritrosit pada laki – laki 5juta/mm³ dan wanita 4,5 juta /mm³. Penurunan jumlah eritrosit → anemia.
Ø Latihan
     Secara langsung berpengaruh terhadap transpot oksigen.
Bertambahnya latihan → peningkatan transport O2 ( 20 x kondisi normal ), menigkatkan cardiac uotput dan penggunaan O2 oleh sel.
Ø Hematokrit Darah
     Normalnya 40 % – 54 % pada laki – laki, dan 37 % – 47 % pada wanita.
Meningkatnya hematokrit → peningkatan viskositas → bertambanya cardiac output → meningkatnya transport oksigen.
Normalnya, dalam kondisi istirahat sekitar 4 ml CO2 per 100 ml darah ditransport dari jaringan ke paru – paru.
4.Volume paru
Volume paru normal diukur melalui pemeriksaan fungsi polmonar. Spirometri mengukur folume udara yang memasuki atau meninggalkan paru-paru.
Variasi volume paru dapat dihubungkan dengan:
a. Status kesehatan
b. Tingkat kekuatan otot pernapasan
c. Tingkat kompliansi

5.  Sirkulasi pulmonary

     Dimulai dari arteri pulmonary yang menerima darah dari vena yang membawa campuran oksigen dari vertikel kanan. Sisterm ini tergantung pada kemampuan pompa vertikel kanan yang mengeluarkan darah sekitar 4-6 liter/menit.darah mengalir dari arteri pulmonary ke kapiler pulmonary tempat darah kontak dengan membrane kapiler-alveolor dan berlangsung pertukaran gas dan pernapasan. Darah yang kaya O2 bersikulasi melalui venula pulmonary dan vena pulmunar kembali ke atrium kiri.

6.  Distribusi

      Paru-paru menerima curah jantung total dari vertikel kanan dan tidak mengalirkan darah dari suatu daerah lain kecuali hipoksia alveolar.
7. Transportasi Oksigen

     Terdiri dari sistem paru dan kardiovaskuler. Proses ini bergantung pada jumlah oksigen yang masuk keparu-paru (ventilasi, aliran darah keparu-paru dan jaringan) perfusi, kecepatan difusi dan kapasitas membawa oksigen.
ISTILAH-ISTILAH DALAM PERNAPASAN
1. Tidal volume
2. Inspiratori reserve volume
3. Ekspirasi reserve volume
4. Residual volume
5. Vital eapiacity
6. Inspiratory eapicity
7. Fungsional residual capacity

FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP   OKSIGENASI :

1. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis yang mempengaruhi oksigenasi meliputi :
a. Penurunan kapasitas membawa oksigen
b. Penurunan konsentrasi oksigen oksigen yang diinspirasi
2.      Faktor Perkembangan

    Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek.
Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap diameter transversal.
Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola napas.
     Tahap perkembangan klien dan proses penuaan yang normal mempengaruhi oksigenasi jaringan:
- Bayi Prematur
- Bayi dan Todler
- Anak usia sekolah dan remaja
- Dewasa muda dan dewasa pertengahan
- Lansia

3. Lingkungan
    Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daratan, makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu. Sebagai akibatnya individu pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.
Sebagai respon terhadap panas, pembuluh darah perifer akan berdilatasi, sehingga darah akan mengalir ke kulit.
Meningkatnya jumlah panas yang hilang dari permukaan tubuh akan mengakibatkan curah jantung meningkat sehingga kebutuhan oksigen juga akan meningkat. Pada lingkungan yang dingin sebaliknya terjadi kontriksi pembuluh darah perifer, akibatnya meningkatkan tekanan darah yang akan menurunkan kegiatan-kegiatan jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen.
4.      Gaya Hidup
    Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.

5. Status Kesehatan
    Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh. Selain itu penyakit-penyakit pada sistem pernapasan dapat mempunyai efek sebaliknya terhadap oksigen darah. Salah satu contoh kondisi kardiovaskuler yang mempengaruhi oksigen adalah anemia, karena hemoglobin berfungsi membawa oksigen dan karbondioksida maka anemia dapat mempengaruhi transportasi gas-gas tersebut ke dan dari sel.

6. Narkotika
    Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketika depresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.
7. Perubahan/gangguan pada fungsi pernapasan
    Fungsi pernapasan dapat terganggu oleh kondisi-kondisi yang dapat mempengarhi pernapasan yaitu :
a. Pergerakan udara ke dalam atau keluar paru
b. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru
c. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel jaringan.
        Gangguan pada respirasi yaitu hipoksia, perubahan pola napas dan obstruksi sebagian jalan napas.
      Hipoksia yaitu suatu kondisi ketika ketidakcukupan oksigen di dalam tubuh yang diinspirasi sampai jaringan. Hal ini dapat berhubungan dengan ventilasi, difusi gas atau transpor gas oleh darah yang dapat disebabkan oleh kondisi yang dapat merubah satu atau lebih bagian-bagian dari proses respirasi.
Penyebab lain hipoksia adalah hipoventilasi alveolar yang tidak adekuat sehubungan dengan menurunnya tidal volume, sehingga karbondioksida kadang berakumulasi didalam darah.
     Sianosis dapat ditandai dengan warna kebiruan pada kulit, dasar kuku dan membran mukosa yang disebabkan oleh kekurangan kadar oksigen dalam hemoglobin. Oksigenasi yang adekuat sangat penting untuk fungsi serebral. Korteks serebral dapat mentoleransi hipoksia hanya selama 3 - 5 menit sebelum terjadi kerusakan permanen. Wajah orang hipoksia akut biasanya terlihat cemas, lelah dan pucat.

8. Perubahan pola nafas
      Pernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama jaraknya dan sedikit perbedaan kedalamannya. Bernapas yang sulit disebut dyspnoe (sesak). Kadang-kadang terdapat napas cuping hidung karena usaha inspirasi yang meningkat, denyut jantung meningkat. Orthopneo yaitu ketidakmampuan untuk bernapas kecuali pada posisi duduk dan berdiri seperti pada penderita asma.

9. Obstruksi jalan napas
Obstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di sepanjang saluran pernapasan di sebelah atas atau bawah. Obstruksi jalan napas bagian atas meliputi : hidung, pharing, laring atau trakhea, dapat terjadi karena adanya benda asing seperti makanan, karena lidah yang jatuh kebelakang (otrhopharing) bila individu tidak sadar atau bila sekresi menumpuk disaluran napas.
      Obstruksi jalan napas di bagian bawah melibatkan oklusi sebagian atau lengkap dari saluran napas ke bronkhus dan paru-paru. Mempertahankan jalan napas yang terbuka merupakan intervensi keperawatan yang kadang-kadang membutuhkan tindakan yang tepat. Onbstruksi sebagian jalan napas ditandai dengan adanya suara mengorok selama inhalasi (inspirasi).

MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN FUNGSI RESPIRASI

HYPOXIA

     Merupakan kondisi ketidakcukupan oksigen dalam tubuh, dari gas yang diinspirasi ke jaringan. Hal ini berhubungan dengan 3 bagian / proses respirasi,
 yaitu : ventilasi, difusi gas, atau transport gas oleh darah, dan dapat disebabkan oleh satu atau lebih perubahan kondisi pada proses tersebut.
     Pada tempat yang tinggi, tekanan partial oksigen turun, karena itu tekanan partial alveoli dan arteri menurun → disebut hypoxic hypoxia.Penyebab lain hipoxia adalah hipoventilasi yaitu ketidakcukupan ventilasi alveoli oleh karena penurunan volume tidal.
Penurunan volume tidal ( sebagai contoh , pada penyakit otot respirasi, obat – obatan, atau analgesik ), carbondioksida sering terakumulasi dalam darah. Hipoxia dapat berkembang ketika kemampuan paru untuk mendifusikan oksigen ke dalam darah arteri menurun, seperti pada edema pulmonaer, atau akibat dari masalah pembebasan oksigen ke jaringan.
Menurut waktu terjadinya hipoksia dibagi 3, yaitu :
1. hipoksia akut
2. hipoksia subakut
3. hipoksia kronis
Menurut Barkroft ada 3 faktor penyebab hipoksia :
1. tekanan oksigen dalam alveoli atau udara pernapasan
2. aliran darah
3. kapasitas darah untuk mengikat oksigen atau kadar hemoglobin
Macam-macam hipoksia menurut penyebabnya :
1. hipoksis hipoksia
Hipoksia adalah kekurangan oksigen di jaringan. Istilah ini lebih tepat daripada anoksia. Sebab, jaringan terjadi tidak ada oksigen sama sekali dalam jaringan.
2.      anaemik hipoksia

hipoksemia adalah kekurangan oksigen di darah arteri. Terbagi atas dua jenis hipoksemia hipotonik (anoksia asoksik) dan hipoksemia isotonik ( anoksia anemik). Hipoksemia hipotonik terjadi di mana tekanan oksigen darah arteri rendah karena karbondioksida dalam darah tinggi dan hipoventilisasi. Hipoksemia isotonik terjadi dimana oksigen normal, tetapi jumlah oksigenyang dapat di ikat hemoglobin sedikit.

3.      stagnan hipoksia

yaitu hipoksia yang terjadi akibat adanya bendungan atau sumbatan.

4. histotoksik hipoksia

Keadaan dimana darah di kapiler jaringan mencukupi, tetapi jaringan tidak dapat menggunkan oksigen karena pengaruh racun sianida.

Penyebab terjadinya hipoksia :
1. gangguan pernapasan
2. gangguan peredaran darah
3. gangguan sistem metabolisme
4. gangguan permeabilitas jaringan untuk mengikat oksigen (nekrose).

Tanda – tanda klinik hipoxia :
hipoxia
Tanda – tanda Akut dan Kronik Hipoxia :
hipoxia1
PERUBAHAN POLA NAFAS
 - B.d
rata – rata, volume, ritme, dan usaha bernafas.
Respirasi normal ( eupnea ) : diam, ritmic, dan sedikit usaha.
 - Tachypnea
    nafas yang cepat, dijumpai pada demam, asidosis metabolik, nyeri, hipercapnea, anoxemia ( penurunan O2 dalam darah ).
 - Bradypnea
   nafas yang lambat, dijumpai pada pasien yang mendapat morphie sulfat ( penyebab depresi respirasi ), asidosis metabolik, dan pasien dengan PTIK ( peningkatan tekanan intrakranial, → injuri otak ).

2. Hyperventilasi
   jumlah udara dalam paru berlebihan. Sering disebut hyperventilasi elveoli, sebab jumlah udara dalam alveoli melebihi kebutuhan tubuh, yang berarti bahwa CO2 yang dieliminasi lebih dari yang diproduksi → menyebabkan peningkatan rata – rata dan kedalaman pernafasan.
Tanda dan gejala :
- pusing
- nyeri kepala
- henti jantung
- koma
- ketidakseimbangan elektrolit
3. Hypoventilasi
     ketidakcukupan ventilasi alveoli (ventilasi tidak mencukupi kebutuhan tubuh), sehingga CO2 dipertahankan dalam aliran darah. Hypoventilasi dapat terjadi sebagai akibat dari kollaps alveoli, obstruksi jalan nafas, atau efek samping dari beberapa obat.
Tanda dan gejala:
- napas pendek
- nyeri dada
- sakit kepala ringan
- pusing dan penglihatan kabur
- baal

4. Cheyne Stokes
     bertambah dan berkurangnya ritme respirasi, dari perafasan yang sangat dalam, lambat dan akhirnya diikuti periode apnea, o.k gagal jantung kongestif, PTIK, dan overdosis obat. Terjadi dalam keadaan dalam fisiologis maupun pathologis.
        Fisiologis :
a. orang yang berada ketinggian 12000-15000 kaki
b. pada anak-anak yang sedang tidur
c. pada orang yang secara sadar melakukan hyperventilasi
         Pathologis :
a. gagal jantung
b. pada pasien uraemi ( kadar ureum dalam darah lebih dari 40mg%)
5. Kussmaul’s ( hyperventilasi )
peningkatan kecepatan dan kedalaman nafas biasanya lebih dari 20 x per menit. Dijumpai pada asidosisi metabolik, dan gagal ginjal.
6. Apneustic
henti nafas , pada gangguan sistem saraf pusat
7. Biot”s
nafas dangkal, mungkin dijumpai pada orang sehat dan klien dengan gangguan sistem saraf pusat. Normalnya bernafas hanya membutuhkan sedikit usaha. Kesulitan bernafas disebut dyspnea.
1.     Prosedur Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Cairan dan Elektrolit sangat berguna dalam mempertahankan fungsi tubuh manusia. Kebutuhan Cairan dan Elektrolit bagi manusia berbeda-beda sesuai dengan tingkat usia seseorang, seperti bayi mempunyai kebutuhan cairan yang berbeda dengan usia dewasa. Bayi mempunyai tingkat metabolisme air lebih tinggi mengingat permukaan tubuh yang relatif luas dan persentase air lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa
Kebutuhan cairan sangat diperlukan tubuh dalam mengangkut zat makanan ke dalam sel, sisa metabolisme, sebagai pelarut elektrolit dan non elektrolit, memelihara suhu tubuh, mempermudah eliminasi dan membantu pencernakan.


Disamping kebutuhan cairan, elektrolit (natrium, kalium, kalsium, klorida dan fosfat) sangat penting untuk menjaga keseimbangan asam-basa, konduksi saraf, kontraksi muskuler dan osmolalitas. Kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan cairan dan elektrolit dapat mempengaruhi sistem organ tubuh terutama ginjal.
Untuk mempertahankan kondisi cairan dan elektrolit dalam keadaan seimbang, maka pemasukan harus cukup sesuai dengan kebutuhan. Prosedur pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam pelayanan keperawatan dapat dilakukan melalui pemberian per-oral atau intravena.
     Ritme respirasi abnormal yaitu :
Ø Cheyne Stokes → bertambah dan berkurangnya ritme respirasi, dari perafasan yang sangat dalam, lambat dan akhirnya diikuti periode apnea, o.k gagal jantung kongestif, PTIK, dan overdosis obat.
Ø Kussmaul’s ( hyperventilasi ) → peningkatan kecepatan dan kedalaman nafas biasanya lebih dari 20 x per menit. Dijumpai pada asidosisi metabolik, dan gagal ginjal.
Ø Apneustic → henti nafas , pada gangguan sistem saraf pusat
Ø Biot”s → nafas dangkal, mungkin dijumpai pada orang sehat dan klien dengan gangguan sistem saraf pusat. Normalnya bernafas hanya membutuhkan sedikit usaha. Kesulitan bernafas disebut dyspnea.

10. OBSTRUKSI JALAN NAFAS

     Obstruksi partial atau seluruh jalan nafas bisa terjadi pada saluran nafas atas maupun bawah. Obstruksi saluran nafas atas bisa disebabkan oleh benda asing, sperti makanan, lidah jatuh ke belakang ( pada pasien tidak sadar ), penumpukan sekret pada jalan nafas. Obstruksi jaan nafas bawah bisa terjadi pada bronkhial dan paru – paru.

          PENGKAJIAN
Meliputi :
Ø riwayat keperawatan
Ø pengkajian fisik
Ø pemeriksaan diagnostic
        Riwayat keperawatan
Meliputi :
    a. Masalah Respirasi :
- apakah baru – baru ini pernah mengalami perubhan pola nafas (kesulitan, nafas cepat / lambat, nafas pendek, perlu posisi tegak untuk bernafas
- aktifitas yang menyebabkan masalah itu terjadi ?
- zat penyebab polusi

    b. Riwayat penyakit pernafasan
- demam, alergi, asma, tuberculosis, bronkhitis, dll
- frekuensi ? berapa lama ? tindakan yang dilakukan ?
    c. Masalah cardiovaskuler
- riwayat masalah sirkulasi jantung, atau darah (anemia, hipertensi, penyakit jantung)
    d. Gaya hidup
- kebiasaan merokok, jumlahnya
- family → adakah yang merokok ?
- adakah perokok, zat penyebab polusi ( asbes, batu bara, asap, dll )
     e. Prosentase batuk
- berapa lama, dan bagaimana terjadinya ?
- produktif atau non produktif ?
- apakah terjadi selama aktifitas atau setiap waktu ?
     f. Sputum
- kapan diproduksi ?
- jumlah, warna, kekentalan, bau
- adakah darah ?
     g. Nyeri dada
- apakah nyeri terjadi saat beraktifitas atau saat bernafas ?
- lokasi nyeri
- bagaimana perasaan nyeri.
- terjadi saat inspirasi atau ekspirasi
- berapa lama, apakah cenderung terjadi saat bernafas
- aktifitas yang menyebabkan nyeri
- usaha untuk mengurangi nyeri
     h. Faktor resiko
- keluarga dengan masalah : Ca Paru, penyakit kardiovaskuler. TB, dll
- BB klien, pola aktifitas, diet
     i. Riwayat pengobatan
- penggunaan obat → overdosis, obat diindikasikan untuk jantung, tekanan darah, atau pernafasan ( contohnya : bronkodilator, inhalant, narcotik )
- dosisnya, berapa kali sehari, hasilnya, efek sampingnya ?
     Pemeriksaan Fisik
Ø Inspeksi : rata – rata, kedalaman, ritme, usaha, kualitas respirasi, catat posisi klien pada saat bernafas.
Ø Palpasi : temperatur kulit, fremitus, pengembangan dada, krepitasi, massa, edema, dll.
Ø Percusi : intensitas, tinggi rendahnya suara serta kualitas dan lokasinya
Ø Auskultasi : vesikuler, bronchial, bronchovesikuler, rales, ronchi, lokasi dan perubahan suara nafas serta saat terjadinya.
     Pemeriksaan Diagnostik
→ Specimen.
Ø untuk kultur dan sensitifitas → untuk mengidentifikasi mikroorganisme spesific dan sensitifitas terhadap obat.
Ø Untuk cytology → untuk mengidentifikasi sebab, struktur, fungsi dan patologi sel. Specimen untuk sitologi didapatkan dari pengumpulan sputum pada pagi hari ( selama 3 hari) dan dites untuk mengetahui kanker pada paru.
Ø BTA ( Bacil Tahan Asam ) → dengan mengumpulkan sputum tiga hari berturut – turut, untuk mengindentifikasi presentase TB.
→ Spirometri → tes fungsi paru – paru.
→ BGA ( Blood Gas Analysa ) → PCO2 : 35 – 45 mm Hg
PO2 : 80 – 100 mm Hg
pH : 7,35 – 7,45
→ Pemeriksaan darah : eritrosit, Hb, leukosit, dll
→ Pemeriksaan Visual : Rontgen, Bronchoscopy, Scaning, Flouroskopy.

                 

                                                                                                                                               
KESIMPULAN
Jadi untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, kita dapat membantu dan memberikan KBM yang d butuhkan oleh pasien atau klien. Misalnya KDM menurut Abraham Maslow yang membahas tentang kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman dan perlindungan, akan harga diri, dan aktualisasi diri. Dan kebutuhan lainnya yang harus terpenuhi dan diberikan kepada klien atau pasien.


KRITIK DAN SARAN
1.     KRITIK
Alhamdulillah dengan ini saya telah menyelesaikan makalah dari Pak Doni Wicaksono, SST, saya menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Dengan itu saya menerima kritik dari Pak Doni Wicaksono, SST maupun dengan teman - teman semua dengan senang hati.

2.     SARAN

Sebagai mana kita mengetahui bahwa kita sebagai siswa SMK Kesehatan, bekerja dan menyalurkan keahlian kita dalam bidang kesehatan. Dan hendaknya kita selalu mengamalkan hal-hal yang kita peroleh dari bidang kita. Dan kita selalu semangat dalam mewujudkan mimpi dan keinginan  kita bersama.

DAFTAR PUSTAKA

Fundamental Of Nursing, Carol Taylor Et All, 1997, Lippincott Raven Washington.
Fundamental Of Nursing, Concepts Process & Practice, Patricia A. Potter Et All. Third Edition, 1992, Mosby Year Book Washington.
Medical Surgical Nursing, Critical Thinking In Client Care, Priscilla Lemone, 1996. Addisson Wesley Nursing
Manual Of Nursing Practice, Sandra M. Nettina, 6 Th Edition, 1996 , Lippinciott Raven Publishers.
Nutrition Hand Book For Nursing Practice, Third Edition, Susan G. Dudek, 1997, Eashington Square Philadelphia

Referensi

A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, “Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia” Penulis: A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, Musrifatul Uliyah, S.Kp; Editor: Monica Ester.- Jakarta : EGC : 2004




1 komentar:

  1. Casinos Near Me - Michigan Casinos, Hotels - MapYRO
    Find the nearest casinos to you with 태백 출장안마 the 강원도 출장마사지 MapYRO Realtime If there are 김포 출장안마 any casinos near you, be sure 김해 출장샵 to click 서산 출장마사지 the "Casino Map" button to find

    BalasHapus